Tuesday, 7 October 2014

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Bahasa arab merupakan bahasa yang penting dalam agama islam, dimana bahasa ini memiliki perbedaan dengan bahasa lainya baik bahasa Indonesia maupun bahasa inggris. Dalam bahasa ini memiliki kaidah-kaidah bahasa tersendiri dan berbeda juga dengan bahasa yang lain, dimana bahasa-bahasa lain lebih bersifat sederhana, dan hal ini berbeda dengan bahasa arab yang lebih kompleks dalam kaidah kebahasaanya.
Kita sebagai calon guru agama islam haruslah memahami kaidah-kaidah bahasa arab, sehingga lebih memudahkan kita dalam memahami nash dan hadist, dengan kepahaman terhadap bahasa arab ini juga dapat memudahkan kita dalam mengajar kelak. Dalam makalah in kami mencoba mendiskripsikan kaidah bahasa yang disebut dengan Fail, dan semoga dengan memberikan pendiskripsian ini membuat kita lebih memahami kaidah bahasa dalam bahasa arab.
  1. Rumusan Masalah
1.      Apa arti dan apa penegertian dari Fail ?
2.      Ketentuan-ketentuan apa yang terdapat dalam Fail ?
3.      Bagaimana implikasi Fail dalam senuah kalimat ?
  1. Tujuan
1.      Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Fail.
2.      Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan apa yang terdapat dalam fail.
3.      Untuk dapat mengimplikasikan fail dalam sebuah kalimat, dan dapat membedakanya dengan kaidah/ketentuan bahasa yang lain dalam bahasa arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Fail
Fail merupakan isim marfu’ (yang di baca rofa’) yang menjadi pelaku pekerjaan, kedudukan terletak setelah fiil atau syibhulfiil[1], contoh :
طا رالعصفو ر                    Burung pipit terbang
يجلس الطا لبؤ ن               Para siswa duduk
فر حت هند                       Hindun bergembira
خر ى الحصانا ن              Dua ekor kuda lari
تد هب ظبيبة                      Seorang dokter perempuan pergi
خر جت الطا لبا ت           Para siswi keluar
Kalimat yang bergaris bawah berkedudukan sebagai fail, karena sebagai pelaku pekerjaan.
B. Ketentuan dalam Fail
            Jika failnya muannats(perempuan), maka failnya diberi tanda muanast. Untuk fiil madhi ditambahkan ta’ ta’nist, contoh: قا مت ءا ئشة(aisyiah berdiri), dan untuk fiil mudhori’ menggunakan huruf mudhora’ahta’, contoh : تقو م ءا ءشة(asyiah sedang berdiri)[2].
C.Pembagian Fail
Fail dibagi menjadi dua, isim zhohir dan isim dhomir. Fail isim zhohir adalah fail yang tidak berupa kata ganti. Contoh: يبكي خا لد (Kholid menangis). Fail isim dhomir adalah fail yang berupa kata ganti baik orang pertama, kedua, dan ketiga. Contoh:قر ا ت الق ءان (Saya membaca Qur’an),قرات القرءان(Kamu membaca Qur’an),قران القرءان(Mereka perempuan membaca Qur’an)
            Fail isim dhomir terbagi menjadi 2 yaitu :
1.      Bariz
Briz merupakan dhomir yang tampak pada dalam lafal, seperti : هل اكلت(apakah kamu telah makan ?)
2.      Mustatir
Mustatir adalah dhomir yang tidak Nampak dalam lafal (tersimpan), seperti: اكتب الرسا لت(saya menulis surat).Dhomir yang tersimpan dalam lafal اكتبadalah انا(saya)[3]. Dhomir Mustatir inidibagi menjadi dua yaitu :
a.       Wajib disimpan, ada pada :
1.      Fiil mudhori’ yang failnya berupa orang pertama tunggal maupun jamak. Contoh: اخلس ءلى الكر سي(saya duduk diatas kursi). Dhomir yang tersimpan انا نبكي ءلى ذ نو بنا,(kita mengisi dosa-dosa kita). Domir yang tersimpanنحن
2.      Fiil mudhori’ yang failnya berupa orang kedua orang laki-laki tunggal. Contoh : اين تد هب(kemana kamu pergi) dhomir yang tersimpan  ا نت
3.      Fiil amar untuk laki-laki tunggal.Contoh:تعلم ( belajarlah). Dhomir yang tersimpan adalah  ا نت
b.      Boleh disimpan
1.      Fiil mudhori’ yang failnya orang krtiga laki-lakitunggal. Contoh: محمد يقرا الد ر س(Muhammad membaca pelajaran).Dhomir yang tersimpan هو
2.      Fiil mudhori’ yang failnya orang ketiga perempuan tunggal. Contoh: فا طمة تقرا القر ان(fatimah membaca Al-Qur’an). Dhomir yang tersimpan  هي
3.      Fiil madhi yang failnya orang ketiga laki-laki tunggal.Contoh:الله خلق السموات (Allah menciptakan langit).Dhomir yang tersimpanهو
4.      Fiil madhi yang failnya orang ketiga perempuan tunggal. Contoh:  فا طمة نخحت(Fatimah sukses).Dhomir yang tersimpanهي
Untuk Memahami Fail kita jujga harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi catatan didalamnya. Hal ini meliputi :
1.      Setiap fiil pasti mempunyai fail baik berupa isim zhohir maupun isim dhomir, untuk itu setiap ada fiil kita harus berusaha mengetahui failnya.
2.      Jika dalam susunan sebuah kalimat hanya terdiri dari fiil dan isim, maka fiilnya tinggal disesuiakan dengan isimnya dalam hal mudzakar dan muannatsnya.
3.      Dhomir ditinjau dari segi lain terbagi dua, munfasil dan muttasil. Dhomir munfasil adalah dhomir yang bisa menjadi permulaan kalimat atau jatuh setelah الا .Contoh: انا طالب(saya siswa). Dhomir muttasil adalah dhomir dhomir yang tidak bisa menjadi permulaan kalimatdan tidak bisa setelahالا  .Contoh:كتبت الرسالة (saya menulis surat).
4.      Jika susunan kalimat terdiri dari isim dan fiil, maka fiilnya disesuaikan dengan isimnya dalam hal muzakar, muannats, mufrad, mutssana, dan jamaknya. Contoh:
Mufrad muzakar
 يذ هب
ذ هب
الطا لب
Mutsana muzakar
يذ هبا ن
ذ هبا
الطالبان
Jamak muzakar
يذ هبو ن
ذ هبوا
الطا لبو ن
Mufrad muannats
تذ هب
ذ هبت
الطا لبة
Mutsana muannats
تذ هب
ذ هبت
الطا لبة
Jmak muannats
تذ هبا ن
ذ هبتا
فا طمة و هند
Dalam contoh dibawah ini yang berdhomir mustatir diberi garis bawah satu dan yang berupa dhomir bariz diberi garis bawah dua[4].
مضا ر ع
ما ض
ضمير منفصل
Makna
ا نصر
نصر - ت
ا نا
Saya
ننصر
نصر - نا
نحن
Kami/Kita
تنصر
نصر - ت
ا نت
Kamu laki-laki
تنصر ا ن
نصر - تما
ا نتما
Kamu berdua laki-laki
تنصر و ن
نصر - ثم
ا نتم
Kalian laki-laki
تنصر ين
نصر - ت
ا نت
Kamu perempuan
تنصر ا ن
نصر - تما
انتما
Kamu berdua perempuan
تنصر ن
نصر - تن
انتن
Kamu perempuan
ينصر
نصر
هو
Dia laki-laki
ينصر ا ن
نصر - ا
هما
Mereka berdua laiki-laki
ينصر و ن
نصر – و ا
هم
Mereka laki-laki
تنصر
نصر - ت
هي
Dia perempuan
تنصر ا ن
نصر - تا
هما
Dua perempuan
ينصر ن
نصر - ن
هن
Mereka perempuan
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Fail merupakan isim marfu’ (yang di baca rofa’) yang menjadi pelaku pekerjaan, kedudukan terletak setelah fiil atau syibhulfiil. Dalam fail terdapat ketentuan ketentuan yang harus kita pahami, seperti apa yang dipaparkan diatas jika failnya muannast, maka fiinya harus diberi tanda muannats, sedangakan untuk fiil mudhori’ menggunakan huruf mudhora’ah ta’. Fail dibagi menjadi dua yaitu isim zhohir dan isim dhomir. Fail isim zhohir adalah fail yang tidak berupa kata ganti. Fail isim dhomir adalah fail yang berupa kata ganti baik orang pertama, kedua, dan ketiga. Sedangkan dalam fail isim dhpmir dibagi menjadi dua yaitu bariz dan mustatir, bariz adalah dhomir yang tampak dalam lafal, dan mustatir adalah dhomir yang tidak tampak dalam lafal.
Dhomir mustatir ini ada dua macam yaitu dhomir yang wajib disimpan dan dhomir yang boleh disimpan. Dhomir yang wajib disimpan ada pada Fiil mudhori’ yang failnya berupa orang pertama tunggal maupun jamak. Fiil mudhori’ yang failnya berupa orang kedua orang laki-laki tunggal..Fiil amar untuk laki-laki tunggal. Sedangkan Dhomir mustatir yang boleh disimpan adalah Fiil mudhori’ yang failnya orang krtiga laki-laki tunggal.Fiil mudhori’ yang failnya orang ketiga perempuan tunggal.Fiil madhi yang failnya orang ketiga laki-laki tunggal.Fiil madhi yang failnya orang ketiga perempuan tunggal.



[1] Syibhul fiil: isim fail,sifat,sighot mubalaghohdan isim tafdhil (dibahas dalam ilmu sharaf/nahwu lanjutan)
[2] Diantara cirri kalimat muannats: berakhirnya ta’ marbutoh, yang menunjukan perempuan.
[3] Syamsyul ma’arif.Nahwu kilat(Bandung:Nusa Aulia,2010),hlm.40.
[4] Ibid,hlm.45.

No comments:

Post a Comment