KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله الّذي
علّم بالقلم. علّم الإنسان ما لم يعلم. أشهد أن لا إله إلاّ الله الّذي فضّل بني
آدم بالعلم والعمل على جميع العالم. و
أشهد أنّ سيّدنا ومولانا محمّدا عبده رسوله سيّد العرب والعجم اللّهمّ صلّ على
سيّدنا محمّد و على آله وأصحابه ينابيع العلوم والحكم. وسلّم تسليما كثيرا. أمّا
بعد.
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan inayahnya,
sehingga tersusunlah makalah
yang kami beri judul: “METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB
LANGSUNG”.
Dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak sekali rintangan yang kami hadapi.
Untuk itu dalam kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami dalam mengatasi berbagai rintangan
tersebut, antara lain :
1.
Kedua
orang tua yang memberikan bantuan baik moril maupun material.
2.
Ibu
Zukhaira, S.S., M.Pd, dan Ibu
Nailur Rahmawati, S. Pd, selaku dosen pengampu
mata kuliah Metodologi Pengajaran Bahasa Arab
yang telah memberikan saran serta dorongan kepada penulis.
3.
Teman-teman
semua yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.
4.
Semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami
menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itulah dengan tangan terbuka kami
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih.
Semarang, 19November 2013
DAFTAR
ISI
MOTTO......................................................................................................................
1
KATA
PENGANTAR...............................................................................................
2
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................... 4
B.
Rumusan
Masalah............................................................................................................
5
C. Tujuan Penulisan Makalah
................................................................................. 6
D.Manfaat Penulisan Makalah............................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 7
A. Pengertian Metode
Langsung......................................................................................... 7
B. Karakteristik Metode Langsung...................................................................................... 12
C. Langkah-langkah Penyajian
Metode langsung............................................................... 18
D. Kekurangan dan Kelebihan
Metode Langsung............................................................. 18
BAB III
PENUTUP........................................................................................................... 24
A.Simpulan...........................................................................................................................
24
D.Saran.................................................................................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metode ini muncul akibat ketidakpuasan terhadap hasil
pengajaran bahasa dengan metode gramatika terjemah dikaitkan dengan tuntutan
kebutuhan nyata di masyarakat. Menjelang pertengahan abad ke-19, hubungan antar
Negara di Eropa mulai terbuka sehingga menyebabkan adanya kebutuhan untuk bias
saling berkomunikasi aktif diantara mereka. Untuk itu mereka membutuhkan cara
baru belajar bahasa kedua, karena metode yang ada dirasa tidak
praktis dan tidak efektif. Maka pendekatan-pendekatan baru mulai dicetuskan
oleh para ahli bahasa di Jerman, Inggris, Prancis, dan lain-lain yang membuka
jalan bagi lahirnya metode baru yang disebut Metode Langsung. Diantara para
ahli itu adalah Francois Gouin (1880-1992) seorang guru bahasa Latin di Prancis
yang mengembangkan metode berdasarkan pegnamatannya pada penggunaan bahasa ibu
oleh anak-anak. Metode ini memperoleh popularitas pada awal abad ke-20 di Eropa
dan Amerika. Pada waktu yang sama, metode ini juga digunakan untuk pengajaran
bahasa Arab, baik di negeri Arab maupun di negeri-negeri Islam di Asia termasuk
Indonesia.
Metode ini dikembangkan atas dasar asumsi bahwa proses
belajar bahasa kedua atau bahasa asing sama dengan belajar bahasa ibu, yaitu
dengan penggunaan bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi, dan
dengan menyimak dan berbicara, sedangkan mengarang dan membaca dikembangkan
kemudian. Oleh karena itu pelajar harus dibiasakan berpikir dengan BT (Bahasa
Target) dan penggunaan bahasa ibu pelajar dihindari sama sekali.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Apa pengertian metode
langsung?
2.
Apa saja karakteristik metode langsung?
3.
Apa saja langkah-langkah penyajian dalam metode langsung?
4.
Apa saja kekurangan dan kelebihan metode langsung?
C.
Tujuan
Pembahasan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk:
1.
Mengetahui dan mendeskripsikanapa pengertian metode
langsung.
2.
Mengetahui dan mendeskripsikanapa saja karakteristik metode langsung.
3.
Mengetahui dan mendeskripsikanapa saja langkah-langkah penyajian dalam metode langsung.
4.
Mengetahui dan mendeskripsikanapa saja kekurangan dan kelebihan metode langsung.
D.
Manfaat Penulisan
Secara teoretis makalah ini berguna untuk mendeskripsikan Metode
Pengajaran Bahasa Langsung. Secara praktis makalah ini bermanfaat bagi:
1.
Penulis, sebagai sarana menambah pengetahuan mengenai Metode
Pengajaran Bahasa Langsungdan hal lain yang berkaitan;
2.
Pembaca, sebagai media informasi berkaitan dengan Metode Pengajaran
Bahasa Langsungdan hal lain yang berkaitan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Langsung
Metode Langsung (Mubasyaroh) merupakan metode yang
memprioritaskan pada ketrampilan berbicara. Metode ini muncul sebagai reaksi
ketidakpuasan terhadap hasil pengajaran bahasa dari metode sebelumnya
(gramatika tarjamah), yang dipandang memperlakukan bahasa sebagai sesuatu yang
mati. Seruan-seruan yang menuntut adanya perubahan-perubahan mendasar dalam
cara pembelajaran bahasa itu mendapatkan momentumnya pada awal abad ke-20 di
Eropa dan Amerika, serta digunakan baik di Negara Arab maupun di negara-negara
Islam Asia termasuk Indonesia pada waktu yang bersamaan.
Sebagai suatu reaksiproaktif terhadap metode
gramatika tarjamah, maka karakteristik dari metode ini adalah: a) memberi
prioritas yang tinggi pada ketrampilan berbicara sebagai ganti ketrampilan
membaca, menulis dan menerjemah, b) basis pembelajarannya terfokus pada teknik
demontrastif; menirukan dan menghafal langsung ddimana murid-murid merngulang
kata, kalimat, dan percakapan melalui asosiasi, konteks dan definisi yang
diajarkan se ara induktif yaitu berangkat dari contoh-contoh kemudian diambil
kesimpulan, c) menghindari penggunaan bahasa ibu pelajar, d) kemampuan
komunikasi lisan dilatih secara cepat melalui Tanya jawab yang terencana dalam
pola interaktif yang bervariasi, e) interaksi antara guru dan murid terjalin
secara aktif,
Jadi, pada dasarnya metode ini berangkat dari satu
asumsi dasar, bahwa pembelajaran bahasa asing tidaklah jauh berbeda dengan
belajar bahasa ibu, yaitu dengan penggunaan bahasa secara langsung dan intensif
dalam komunikasi keseharian, diman tahapannya bermula dari mendengarkan
kata-kata, menirukan secara lisan, sedangkan mengarang dan membaca dikembangkan
kemudian. Metode ini berorientasi pada pembentukan ketrampilan pelajar agar
mampu berbicara secara spontanitas dengan tatabahasa yang fungsional dan berfungsi
untuk mengontrol kebenaran ujarannya hingga mirip penutur aslinya.
Pembagian Metode Langsung (Mubasyaroh)
Ada tiga metode yang sangat lekat dengan metode
langsung (Mubasyaroh), bahkan merupakan bagian yang berkesinambungan dalam
metode tersebut. Meski pada prinsipnya ketiga metode tersebut tidak ada
perbedaan. Namun ketiganya memiliki titik tekan yang dalam penggunaan bahasa
asing yang dipelajari secara langsung dalam proses belajar mengajar, maka
penggunaan bahasa ibu atau kedua sedapat mungkin dihindari. Menurut Al-Naqhoh ketiga metode itu adalah:
1.
Metode Psikologi
(al-thoriqoh al-sikulujiyyah)
Disebut metode
psikologi, karena proses pembelajarannya didasarkan atas pengamatan
perkembangan mental dan asosiasi pikiran. Beberapa cirri yang melekat
pada metode ini antara lain:
a)
Menggunaan benda, diagram, gambar & chart untuk
menciptakan gambaran mental dan menghubungkannya dengan kata-kata yang
diucapkannya.
b)
Kosa kata dikelompokkan kedalam ungkapan-ungkapoan
pendek yang berhubungan dengan satu masalah yang masih satu pelajaran. Beberapa
pelajaran dikumpulkan dalam satu bab sedangkan kumpulan beberapa bab membentuk
satu seri.
c)
penalaran mula-mula diberikan secara lisan, kemudian
diberikan bagian demi bagian berdasarkan materi dalam buku.
d)
Jika sangat diperlukan,
bahasa pelajar dapat digunakan.
e)
Pelajaran mengarang
baru diperkenalkan setelah diberikan beberapa pelajaran terlebih dahulu.
2.
Metode fonetik (al-thoriqoh al-shautiyyah)
Metode ini dikenal juga dengan metode ucapan
(al-thoriqoh al-nuthqiyyah). Disebut metode fonetik karena materi pelajaran
ditulis berdasarkan fonetik, bukan ejaan seperti yang lazim digunakan. Dalam
prakteknya metode ini mengawali proses pembelajaran dengan latihan pendengaran
terhadap bunyi. Setelah itu dilanjutkan dengan latihan pengucapan kata, kalimat
pendek, dan akhirnya kalimat yang lebih panjang. Selanjutnya kalimat-kalimat
itu dirangkaikan menjadi sebuah percakapan atau cerita. Gramatika diajarkan
secara induktif, sedangkan mengarang terdiri atas penampilan kembali tentang
apa yang didengar dan dibaca.
3.
Metode Alamiah (al-thoriqoh al-thobi’iyyah)
Metode ini merupakan kelanjutan dari metode
fonetik. Disebut metode alamiah karena belajar bahasa asing disamakan seperti
bahasa ibu. Belajar bahasa ibu biasanya didasarkan pada prilaku atau kebiasaan
sehari-hari yang berlangsung secara alamiah. Karena itu terkadang metode
alamiah disebut sebagai metode kebiasaan (al-thoriqoh al-‘adiyyah). Di dalam
belajar bahasa ibu seorang anak mulai menyerap bahasa dengan menyimak dan
meniru bahasa yang digunakan oleh orang dewasa, lalu ia mengucapkan apa yang
telah disemak secara berulang-ulang. Di dalam prakteknya ada beberapa hal yang
membedakannya dengan metode lain, diantaranya:
a)
Mendasarkan teori pada
kebiasaan anak-anak dalam mempelajari bahasa ibunya.
b)
Langkah pertama
pengajaran adalah bunyi (tanpa buku) dilanjutkan kemudian oleh pengenalan kata
dan kalimat secara lisan yang dulengkapi oleh pengenalan benda dan gambar.
c)
Kata dan istilah baru,
diajarkan melalui kata-kata yang telah dikenal sebelumnya.
d) Gramatika digunakan untuk membetulkan
kesalahan-kesalahan.
e)
Penggunaan kamus untuk
membantu mengingat kata-kata yang sudah dilupakan.
B. Karakteristik
Karakteristik Metode Langsung ini antara lain adalah
sebagai berikut:
1) Tujuan utamanya ialah penguasaan
BT secara lisan agar pelajar bias berkomunikasi dalam BT.
2) Materi pelajaran berupa: buku teks
yang berisi daftar kosa kata dan penggunaannya dalam kalimat.
3) Kaidah-kaidah bahasa diajarkan
secara induktif, yaitu berangkat dari contoh-contoh kemudian diambil
kesimpulan.
4) Kata-kata kongkret diajarkan
melalui demonstrasi, peragaan benda langsung dan gambar.
5) Kemampuan komunikasi lisan
dilatihkan secara cepat melalui Tanya jawab yang terencana dalam pola interaksi
yang bervariasi.
6) Kemampuan berbicara dan menyimak
kedua-duanya dilatihkan.
7) Guru dan siswa sama-sama aktif,
tapi guru berperan memberikan stimulus berupa contoh ucapan, peragaan, dan
pertanyaan, sedangkan siswa hanya merespon dalam bentuk menirukan, menjawab
pertanyaan, memeragakan, dan sebagainya.
8) Ketepatan pelafalan dan tata
bahasa ditekankan.
9) BT digunakan sebagai bahasa
pengantar secara ketat, dan penggunaan bahasa ibu pelajar sama sekali
dielakkan.
C. Langkah-Langkah Penyajian
Langkah-langkah penyajian dalam
metode ini bisa bervariasi, namun secara umum adalah sebagai berikut:
1) Guru memulai penyajian materi
secara lisan, mengucapkan satu kata dengan menunjuk bendanya atua gambar benda
itu, memeragakan sebuah gerakan atau mimic wajah. Pelajar menirukan
berkali-kali sampai benar pelafalannya dan faham maknanya.
2) Latihan berikutnya berupa Tanya
jawab dengan kata Tanya “ma, hal, ayna” dan sebagainya, sesuai dengan
tingkat kesulitan pelajaran, berkaitan dengan kata-kata yang telah disajikan.
3) Setelah guru yakin bahwa siswa
menguasai materi yang disajikan, baik dalam pelafalan maupun pemahaman makna,
siswa diminta membuka buku teks. Guru memberikan contoh bacaan yang benar
kemudian siswa diminta membaca secara bergantian.
4) Kegiatan berikutnya adalah
menjawab secara lisan pertanyaan atau latihan yang ada dalam buku, dilanjutkan
dengan mengerjakannya secara tertulis.
D. Segi Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan
1) Pelajar terampil
menyimak dan berbicara
2) Pelajar
menguasai pelafalan dengan baik seperti atau mendekati penutur asli.
3) Pelajar
mengetahui banyak kosa kata dan pemakaiannya dalam kalimat.
4) Pelajar memiliki
keberanian dan spontanitas dalam berkomunikasi karena dilatih berfikir dalam BT
sehingga tidak terhambat oleh proses penerjemahan.
5) Pelajar
menguasai tatabahasa secara fungsional tidak sekedar teoritis, artinya
berfungsi untuk mengontrol kebenaran ujarannya.
Kelemahan
2) Memerlukan
guru yang ideal dari segi keterampilan berbahasa dan kelincahan dalam penyajian
pelajaran
3) Tidak
bisa dilaksanakan dalam kelas besar.
4) Tidak
diperbolehkannya pemakaian bahasa ibu pelajar bisa berakibat terbuangnya waktu
untuk menjelaskan makna satu kata abstrak, dan terjadinya kesalahan persepsi
atau penafsiran pada siswa.
5) Model
latihan menirukan dan menghafalkan kalimat-kalimat yang kadang kala tidak
bermakna atau tidak realistis karena tidak kontekstual, bisa membosankan bagi
orang dewasa.
6) Metode
ini juga dikritik oleh para ahli dari segi kelemahan dasar teoritisnya, yang
menyamakan pemerolehan bahasa pertama dengan bahasa kedua/asing.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa,Metode langsung adalah metode yang memprioritaskan
pada keterampilan berbicara. Metode ini muncul karena ketidakpuasan terhadap
hasil pengajaran bahasa dari metode sebelumnya, metode gramatika tarjamah, yang
dipandang memperlakukan bahasa sebagai sesuatu yang mati. Seruan-seruan yang
menuntut adanya perubahan-perubahan mendasar dalam cara pembelajaran bahasa itu
mendapatkan momentumnya pada awal abad ke-20 di Eropa dan Amerika, serta
digunakan baik di negara arab maupun di negara-negara Islam di Asia termasuk
Indonesia pada waktu yang bersamaan.
Metode ini berangkat dari asumsi dasar, bahwa
pembelajaran bahasa asing tidaklah jauh berbeda dengan belajar bahasa ibu,
yaitu dengan penggunaan bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi
keseharian, di mana tahapnnya bermula dari mendengarkan kata-kata, menirukan
secara lisan, sedangkan mengarang dan membaca dikembangkan kemudian,. Metode
ini berorientasi pada pembentukan ketrampilan pelajar agar mampu berbicara
secara spontanitas dengan tata bahasa yang fungsional dan berfungsi untuk
mengontrol kebenaran ujarannya, bak penutur asli.
DAFTAR
PUSTAKA
Hermawan,Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran
Bahasa Arab. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Effendy, Ahmad Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran
Bahasa Arab. Malang:Misykat
Zaenuddin, Radliyah. 2005. Metodologi
& Strategi Alternatif PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Yogyakarta: PUSTAKA
RIHLAH GROUP
http://yanti-nurmaulidah.blogspot.com/2010/10/metode-langsung-dalam-pengajaran-bahasa.html
Yogyakarta: PUSTAKA RIHLAH GROUP.
Cet. 1 hlm. 39-40
[4]Hermawan,Acep. 2011. Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Hlm. 179-180
[7] Ibid, 48-49
No comments:
Post a Comment