Tuesday 28 October 2014

ISIM DAN MACAM-MACAMNYA

MAKALAH
ISIM DAN MACAM-MACAMNYA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Nahwu Sharaf



disusun oleh:
AHMAD SHOLIHIN
PROGRAM STUDY TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
CIAMIS – JAWA BARAT
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai seorang muslim kita tahu bahwa bahasa Arab merupakam bahasa yang dipakai dalam al-quran dan al-hadits. Kita juga tahu bahwa al-quran dan al-hadits merupakan sumber ajaran agama Islam yang dijadikan pedoman bagi umat islam dalam menuntun manusia menuju arah keselamatan. Artiny,a sudah seharusnya kita sebagai muslim mengkaji dan memahami benar ajaran agama Islam tersebut jika kita ingin mendapatkan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Untuk bisa mempelajari dan memahami al-quran, diperlukan sebuah ilmu (shorof dan nahwu) yang erat kaitannya mengenai penafsiran tiap kata dalam al-quran ataupun dalam al-hadits, sehingga maksud dan tujuannya bisa kita fahami. Ilmu Nahwu disebut bapak ilmu, sebab ilmu Nahwu digunakan untuk membereskan setiap kalimat dalam susunannya, i’rabnya, bentuk dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.         Isim
     Isim adalah sebuah kata yang menunjukan kepada artinya dan bukan pada zamannya. contoh :

الَناَ سٌ– المشط – البد – العليا – خير – السفلي.
Lihatlah contoh kalimat dibawah ini :
النا س كلهم سواء كا سونان المسط.
اليدالعليا خير من اليدالسفلي.
2.                  Ciri-ciri Isim
  Isim mempunyai ciri yang sudah ditentukan, apabila suatu kata dimasuki oleh salah satu ciri isim maka itulah yang dinamakan isim.
Ciri-ciri isim antara lain :
1.      Menerima (ال), contoh
رجل  - كتالب – دار – حق.
Apabila contoh-contoh diatas menerima (ال) maka :
الرجل – الكتااب – الد ار – الحق.
2.      Menerima tanwin,adalah nun zaidah yang mati (نْ) yang disertakan diakhir isim yang ada dalam ucapan namun tidak ada dalam tulisan, contoh dalam kata :
رَجُلُ )( tapi didengar ( رَجُلٌنْ ). Contoh :
وَمَا مُحَمَّدُ اِلاَّ رَسُولُ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ   
a.       Macam-macam tanwin
Tanwin adalah salah satu ciri yang sudah ditentukan menjadi ciri isim, tanwin terbagi empat :
·         Tanwin tamkin  adalah tanwin yang selalu disertakan pada isim mu’rab, contoh :
مُحَمَّدٌ - غلاَ مٌ – حُدًى ، فَتًى – سَاعٍ – قاَ ضٍ ، دَاعٍ.
·         Tanwin tankir adalah tanwin yang selalu disertakan kepada isim mabni yang diakhirnya terdapat lafadz ( وَيْهِ)untuk membedakan antara ma'rifat dan nakiroh, dan tanwin tankir juga masuk pada sebagian isim fi’il.contoh :
سَلَّمْتُ عَلَي عَمْرَوَيْهِ وَعَمْرَوَيْهٍ اَخَرْ.
إِ يَّهِ يَا صَدِ يْقِى.
Apabila kita mengucapkan dengan tidak memakai tanwin maka kita mengucapkan sesuatu yang sudah ditentukan dalam pengertian khusus tapi apabila kita mengucapkan dengan memakai tanwin maka kita mengucapkaqn sesuatu yang belum ditentukan  dalam artian masih umum
·         Tanwin muqabalah yaitu adalh tanwin yang selalu disertakan pada jama’ muannassalim dalam membedakan (ن)jama’ mudakarsalimcontoh :
عَسَي رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكٌنَّ اَنْ يُبْدِ لَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَا تٍ مُؤْمِنَا تٍ قَا نِتَا تٍ تاَ ئِباَ تٍ عَا بِ دَاتٍ ساَ ئِحَا تٍ ثَيْباَ تٍ وَأَبْكَارًا.
·         Tanwin iwad, adalah tanwin yan g masuk pada sebagian kalimat untuk menjadi pengganti dari  jumlah, kalimat / haraf.
Ø  Tanwin iwad dari jumlah adalah yang disertakan pada lafadz ( اِذْ ) untuk  jadi pengganti dari jumlah yang disandarkan pada jumlah, contoh :
ذَهَبْتٌإِلَي الْمَلْعَبِ, وَحِيْنَئِدٍ اِسْتَمْتَعْتُ بِمَبَارَاةٍ جَيْدَة.
Yang sebenarnya :
وَحِيْنَإِذْ (ذَهَبْتُ إِلَى الْمَلْعَبِ)  kemudian jumlahnya dibuang dan diganti dengan tanwin.
Dan contoh selain lafadz حِيْنَئِذٍ:... إلخ يًوْمَئِذٍ, وَعِنْدَ ئِذٍ, وَسَا عَتَئِذٍ
Ø  Tanwin iwad dari kalimah adalah yang disandarkan kepada dua kata yaitu (كُلٌ وَ بَعْضٌ)jadi pengganti dari suatu perkara yang keduanya disandarkan kepada kalimat.
Contoh:
اِسْتَقْبَلْتُ الضُيُّوْ فَ وَرَحَّبْتُ بِكُلٍّ مِنْهُمْ
وَزَّعْتُ النُّقُوْدَ فَوَضَعْتُ بَعْضًا فِى حَافِظَتِيْ وَبَعْضًا فِى جَيْبِى
Ø  Tanwin iwad dari huruf adalah yang disertakan pada wajan (فَوَاعِلَ) pada jama’nya wajan فَاعِلَةٍ.
Contoh yang mu’tal lam:وَغَوَاشٍ د َوَاعٍ وَجَوَارٍ
Contoh ketika jar dan rofa’: لِدَوَاعٍ كَثِيْرَةٍ دَعَوْتُكُمْ لِلْاِ جْتِمَاعِ
Salah satu ciri isim adalah memakai tanwin, namun ada isim yang tidak memakai tanwin yang disebut isim ghoir mungsorif. Kalimat isim tidak boleh memakai tanwin apabila dalam isim tersebut terdapat alif lam, yangdiidofatkan, yang ditasniyahkan, yang dijama’kan kepada jama mudzakar salim, kalimat yang dilarang memakai tanwin, atau isim tersebut memakai sifat dengan kalimat (اِبْنٌ).
Contoh:
الكِتَابُ, كِتَابُ الطَالِب, كِتَابَانِ, مُهنَدَ سُوْنَ, أَحْمَدُ, مُحَمَّدُ بْنُ عبدالله
3.      Menerima haraf nida
Contoh:
ياَ مُحَمَّدُ, اِجْتِهَدْ
يَا سَا ئِقًا سَيَّارَتَهُ, لاَ تُسْرِعْ
يَأَ يُّهَا العَامِلُ, أَتْقِنْ عَمَلَكَ
يَا مَنْ يَعْلَمُ السِرَّ وَالنَّجْوَى, اِغْفِرْ لِى
يَا هَذَا, اِتَّقِ اللَه
يَا اِيَّاكَ, قَدْ سَا عَدْ تُكَ
4.     Isim yang baru, atau yang disandarkan pada isim
Contoh:
اِقْتَرَبَ الاِ مْتِحَانُ. هَلْ اِسْتِعْدَدَتَ لَه؟
شَكَرَنِى الَّذِى سَا عَدْ نُه
(مَا عِنْدَ كُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللهِ بَاقٍ)     (قران)
Dari semua contoh diatas, itu adalah yang baru-baru datang atau musnad ilahi, dengan adanya ciri isim ini maka dapat diketahui dzomir rofa’ muttasil, karena dzomir rofa’ muttasil tidak diterima dalam ciri isim dan dengan adanya dzomir rofa’ muttasil maka kita dapat mengetahui sebagian macam kalimat.
5.     Menerima harap jar
Apabila ada suatu kata yang di jar kan oleh harap jar atau idofat, maka itu adalaj isim
Contoh:
رَأْسُ الْعَقْلِ مُدَارَاةُ النَّاسِ
يَنْبَغِى أَنْ تُشْنِى عَلَى كُلِّ رَجُلِ وَا جِبَه بِاِ خْلَاصِ
BAB III
PENUTUPAN
A.    Kesimpulan
·         Isim adalah kalimat yang menunjukan kepada artinya dan bukan pada zamannya.
·         Ciri isim diantaranya dimasuki alif lam, tanwin, ‘adawat nida, isim yang baru atau yang disandarkan pada isim, dan terakhir kalimat yang dimasuki haraf jar.
·         Tanwin ada empat, tanwin tamkin, tanwin tankir, tanwin mukobbalah, tanwin iwad.

No comments:

Post a Comment