BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Setiap pengajaran/pembelajaran pada tingkat
usia Sekolah Dasar (SD) haruslah berpusat kepada kebutuhan perkembangan anak
sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk social, dan sebagai calon
manusia Indonesia seutuhnya sesuai amanat UUD 1945. Dengan demikian, setiap guru yang akan mengajar harus mempersiapkan
dirinya untuk dapat menjembatani kebutuhan perkembangan anak. Pemahaman
kebutuhan tumbuh kembang diri anak harus seimbang dengan pertumbuhan keinginan
masyrakat sosialnya (Conny R. Semiawan, 1984).
Pernyataan tersebut mengandung arti
bahwa guru harus arif bijaksana, penuh kasih sayang dalam melaksanakan
interaksi atau dialog antara kebutuhan dan tuntutan kurikulum yang harus dicapai, dengan
kebutuhan anak disekolah. Setiap konsep atau materi yang akan diajarkan, guru
harus bertanya: apakah sesuai dengan kemampuan nalar peserta didik ? Apakah
dikenal peserta didik ? bagaimana supaya menarik, menyenangkan
dan sebagainya.
Pembelajaran yang baik ialah
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mencari tahu lebih banyak lagi
tentang ilmu-ilmu yang mereka belum ketahui. Belajar harusnya menjadi kebutuhan
bagi peserta didik dan ketika peserta didik itu telah mnyelesaikan tugas
tertentu maka mereka akan merasakan kepuasan tersendiri dan menyatu dalam proses
pembelajarannya.Adapun agar proses belajar dan mengajar itu menjadi lebih baik
haruslah memiliki metode-metode yang baik pula.Sebelum mengetahui apa saja
metode itu kita juga harus mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metodologi pengajaran
bahasa Arab ?
2. Apa tujuan dari metodologi pengajaran bahasa Arab ?
3. Apa sasaran dan fungsi metodologi pengajaran
bahasa Arab ?
4. Bagaimana prinsip-prinsip metodologi pengajaran bahasa Arab ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Metodologi Pengajaran Bahasa Arab.
Secara etimologi istilah metodologi berasal dari bahasa
Yunani, yakni dari kata Metodos yang berarti cara atau jalan, dan Logos
artinya ilmu. Sedangkan secara semantik, metodologi berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. (Ahmad Izzan,
2009:72)
Menurut Tayar Yusuf metodologi
searti dengan kata metodik (methodentic) yaitu suatu penyelidikan yang
sistematis dan formulasi metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan
kata lain metodologi adalah: ilmu tentang metode-metode yang mengkaji/ membahas
mengenai bermacam-macam metode mengajar, tentang keunggulannya, kelemahannya,
lebih tepat/ serasi untuk penyajian pelajaran apa, bagaimana, penerapannya dan
sebagainya.(Tayar Yusuf, 2009:176)
Menurut Jhos Daniel maksud Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab adalah: cara atau jalan yang ditempuh bagaimana
menyajikan bahan-bahan pelajaran dan bahasa arab. Agar mudah diterima, diserap
dan dikuasai anak didik dengan baik dan menyenangkan.(Jhos Daniel, 1994:63)
Dari beberapa pendapat diatas dapat
kita simpulkan pengertian dari Metodologi Pengajaran Bahasa Arab ialah sistem
atau cara yang digunakan oleh pengajar ketika mengajar agar pelajaran atau
materi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik.
Tujuan Metodologi Pengajaran Bahasa Arab
Menurut Conny R. Semiawan tujuan dan fungsi dari
pengajaran bahasa Arab ialah membentuk pengertian yang berarti
mengajarkan perkataan2 baru dengan artinya sekaligus kepada anak2. Oleh karena itu, pada saat anak belajar membaca permulaan, jangan
mulai menghapal huruf tetapi mulai dari pola kalimat sederhana. Biasakan anak
mendengar,membaca, dan menuliskan arti (Conny
R. Semiawan, 1984 : 10).
Menurut Najieb Taufiq tujuan dan fungsi dari
pengajaran bahasa Arab ialah mangajar agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dengan
sesamanya dan lingkungannya, baik secara lisan maupun tulisan. Tujuan
pengajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa
arab,seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’; nahwu dan sharaf, sehingga
memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: (1)
kemahiran menyimak, kemahiran membaca, kemahiran menulis, dan kemahiran
berbicara. Menyimak merupakan proses perubahan wujud
bunyi (bahasa) menjadi wujud makna. Kemahiranmenyimak sebagai kemahiran
berbahasa yang sifatnya reseptif, menerima informasi dari orang lain
(pembicara). Kemahiran
membaca merupakan kemahiran berbahasa yang sifatnya. reseptif,menerima informasi dari orang lain
(penulis) di dalam bentuk tulisan. Membaca merupakan perubahan wujud tulisan
menjadi wujud makna.
Kemahiran
menulis merupakan
kemahiran bahasa yang sifatnya yang menghasilkan atau memberikaninformasi
kepada orang lain (pembaca) di dalam bentuk tulisan. Menulis merupakanperubahan
wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud tulisan. Sedangkan kemahiranberbicara
merupakan kemahiran yang sifatnya produktif, menghasilkan ataumenyampaikan
informasi kepada orang lain (penyimak) di dalam bentuk bunyi
bahasa(tuturanmerupakan proses perubahan wujud bunyi bahasa menjadi wujud
tuturan (Suherman, 2000:4-5).
Tujuan
telaah bahasa asing adalah mempelajari sesuatu bahasa agar dapat membaca
susastranya atau agar dapat menarik keuntungan dari disiplin mental dan
perkembangan intelektual yang timbul dari telaah bahasa asing itu. Terjemahan
tata bahasa adalah suatucara menelaah bahasa yang mendekati bahasa tersebut
pertama-tama melalui kaidah-kaidah tata bahasanya secara terperinci, diikuti
oleh penerapan pengetahuan ini pada tugas penerjemahan kalimat-kalimat dan
teks-teks ke dalam dan dari bahasa sasaran. Oleh karena itu, pembelajaran
bahasa dipandang sebagai yang terdiri dari upaya yang melebihi serta
memenipulasi morfaologi dan sintaksis bahasa asing tersebut. Bahasa pertama
diperlakukan sebagai sistem acuan dalam pemerolehan bahasa kedua (Stern, 1987).
Departemen
Agama (1975:117) menjelaskan bahwa tujuan umum pembelajaran bahasa Arab adalah:
1.
untuk dapat
memahami al-Quran dan hadist sebagai sumber hukum ajaran Islam
2.
untuk dapat memahami buku-buku agama dan
kebudayaan islam yang ditulis dalam bahasa Arab
3.
untuk dapat
berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab
4.
untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian
lain (supplementary)
5.
untuk membina
ahli bahasa arab, yakni benar-benar profesional.
Dari
berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dan fungsi pengajaran
bahasa Arab ialah mengajar peserta didik agar mampu berkomunikasi dengan bahasa
Arab secara lisan maupun tulisan dengan baik dan dapat memahami isi Alqur’an
dan hadist sebagai sumber hukum didalam Islam.
Sasaran dan Fungsi Metodologi Pengajaran Bahasa Arab
Ketika suatu sistem pengajaran atau pun sistem
belajar mengajar menerapkan atau pun membuat silabus metodologi pengajaran
dalam suatu bidang studi, tentunya setiap metode pasti memiliki sasaran yang
akan di capai berhubungan dengan metode itu sendiri. Begitupun dengan metodologi
pengajaran bahasa arab. Sasaran setiap metodologi pengajaran adalah peserta
didik terhadap pencapaian indikator suatu bidang studi. Dengan kata lain,
sasarannya adalah hasil yang di peroleh peserta didik setelah mempelajari dan
memahami bidang studi yang di ajarkan dengan berbagai metode pembelajaran.
Seperti contoh metodologi pengajaran bahasa arab di bawah ini (Conny R. Semiawan, 1984 : 20-22).
No
|
Metode
Pengajaran
bahasa arab
|
Sasaran
|
1.
|
Sistem
pembelajaran keterampilan kitabah
|
a. peserta didik
memahami struktur tulisan setiap huruf arab
b. peserta didik
memahami setiap perubahan karakter tulisan setiap huruf arab
c. peserta didik
memahami tanda baca huruf arab
d. peserta didik
mampu menulis kata demi kata yang penah di lihat
e. peserta didik
mampu menulis kata yang di dengar
|
2.
|
Sistem
pembelajaran keterampilan qira’ah
|
a. mampu membaca
dengan fasih
b. mampu melihat
“benang merah” antara makna dan lafadz
c. mampu
menangkap pola pikiran dalam tulisan
d. mampu melihat
kelebihan kelebihan dan kekurangan sebuah ungkapan
e. mampu
memahami sistematika tulisan dan logika yang terkandung
|
3.
|
Tata bahasa dan terjemah
|
a. menghasilkan
siswa yang terbaik, terlatih, akan pengetahuan kebudayaan sastra yang tinggi
dan mempunyai daya apresiasi sastra.
b. Menghasilkan
siswa yang hafal materi-materi nahwu dan sharaf.
c. Menghasilkan
siswa yang berkompeten untuk menterjemahkansecara bebas ke bahasa induk ke
bahasa sasaran.
|
Prinsip-prinsip Metodologi Pengajaran Bahasa
Arab
Menurut Yayat Hidayat (2008:2) ada tiga prinsip dasar dalam pengajaran bahasa Arab, yaitu prinsip
prioritas dalam proses penyajian, prinsip koreksitas dan umpan balik, prinsip
bertahap penghayatan serta korelasi dan isi.
1.
Prinsip
Prioritas
Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada prinsip-prinsip
prioritas dalam penyampaian materi pengajaran , yaitu pertama; mengajarkan,
mendengarkan, bercakap sebelum menulis. Kedua; mengakarkan kalimat sebelum
mengajarkan kata. Ketiga; menggunakan kata-kata yang akrab dengan kehidupan
sehari-hari sebelum mengajarkan bahasa sesuai dengan penuturan bahasa Arab
2.
Prinsip Korektisitas (الدقة)
Prinsip ini
diterapkan ketika sedang mengajarkan materi الأصوات (fonetik), التراكب (sintaksis), dan المعانى (semiotic). Maksud dari
prinsip ini adalah seorang guru bahasa Arab hendaknya jangan hanya bisa
menyalahkan pada peserta didik, tetapi ia juga harus mampu melakukan pembetulan
dan membiasakan pada peserta didik untuk kritis pada hal-hal berikut: Pertama,
korektisitas dalam pengajaran (fonetik). Kedua, korektisitas dalam pengajaran
(sintaksis). Ketiga, korektisitas dalam pengajaran (semiotic).
a. Korektisitas dalam pengajaran fonetik
Pengajaran aspek keterampilan ini melalui latihan pendengaran dan ucapan. Jika
peserta didik masih sering melafalkan bahasa ibu, maka guru harus menekankan
latihan melafalkan dan menyimak bunyi huruf Arab yang sebenarnya secara
terus-menerus dan fokus pada kesalahan peserta didik.
b. Korektisitas dalam pengajaran sintaksis Perlu
diketahui bahwa struktur kalimat dalam bahasa satu dengan yang lainnya pada
umumnya terdapat banyak perbedaan. Korektisitas ditekankan pada pengaruh
struktur bahasa ibu terhadap Bahasa Arab. Misalnya, dalam bahasa Indonesia
kalimat akan selalu diawali dengan kata benda (subyek), tetapi dalam bahasa
Arab kalimat bisa diawali dengan kata kerja ( فعل ).
c. Korektisitas dalam pengajaran semiotik Dalam
bahasa Indonesia pada umumnya setiap kata dasar mempunyai satu makna ketika
sudah dimasukan dalam satu kalimat. Tetapi, dalam bahasa Arab, hampir semua
kata mempunyai arti lebih dari satu, yang lebih dikenal dengan istilah mustarak
(satu kata banyak arti) dan mutaradif (berbeda kata sama arti). Oleh karena
itu, guru bahasa Arab harus menaruh perhatian yang besar terhadap masalah
tersebut. Ia harus mampu memberikan solusi yang tepat dalam mengajarkan makna
dari sebuah ungkapan karena kejelasan petunjuk.
3.
Prinsip
Berjenjang ( التدرج)
Jika dilihat
dari sifatnya, ada 3 kategori prinsip berjenjang, yaitu: pertama, pergeseran
dari yang konkrit ke yang abstrak, dari yang global ke yang detail, dari yang
sudah diketahui ke yang belum diketahui. Kedua, ada kesinambungan antara apa
yang telah diberikan sebelumnya dengan apa yang akan ia ajarkan selanjutnya.
Ketiga, ada peningkatan bobot pengajaran terdahulu dengan yang selanjutnya,
baik jumlah jam maupun materinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metodologi pengajaran bahasa Arab
ialah sistem
atau cara yang digunakan oleh pengajar ketika mengajar agar pelajaran atau
materi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik. Adapun
metode yang dapat digunakan oleh pengajar yaitu:
1.
Metode tata bahasa
2.
Metode tarjamah
3.
Metode tata bahasa dan tarjamah
Tujuan dan fungsi dari pengajaran
bahasa Arab itu sendiri yaitu mengajar peserta agar mampu berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Arab dengan baik dan benar baik dalam lisan maupun tulisan.
Prinsip-prinsip pengajaran bahasa arab ialah :
1.
Prinsip
prioritas dalam proses penyajian
2.
Prinsip
koreksitas dan umpan balik
3.
Prinsip
bertahap penghayatan serta korelasi dan isi.
Saran
Dalam proses belajar dan mengajar sebaiknya pengajar menggunakan
metode-metode yang baik agar peserta didik dapat memahami materi pelajaran
dengan baik. Dan peserta didik harus memperhatikan ketika pengajar memberikan
materi agar terciptanya proses belajar dan mengajar yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
Conny,
R. Semiawan, Prof.Dr. Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia, 1984
Izzan,
Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora, 2009
Parera,
Jos Daniel. Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga, 1994
Munir
M.Ag., Pengajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Asing. Yogyakarta: Global
Pustaka Utama, 2005
Yusuf Tayar,
Metodologi Pembelajaran , jakarta :gramedia 1999
No comments:
Post a Comment