Tuesday, 4 November 2014

Kinesiologi dan Biomekanika Olahraga (Volly Ball)

KATA PENGANTAR



Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah Kinesiologi dan Biomekanika Olahraga.  Kemudian Shalawat dan salam kita kirimkan untuk junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak yang membimbing perkuliyahan ini, kemudian Kedua orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun materil, seterusnya rekan- rekan mahasiswa Ilmu Keolahragaan dan segenap pihak yang mendukung kelompok kami.



Semoga bimbingan yang Bapak, Ibu dan rekan-rekan berikan menjadi amal ibadah dan mendapat ridho dari Allah SWT.



Penulis menyadari keterbatasan ilmu yang dimiliki, sehingga mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan  dalam penulisan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin




Jepara,  Oktober 2013





                                                                                   
   

i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar.............................................................................................      i

Daftar Isi......................................................................................................      ii

BAB I Pendahuluan

A.    Latar Belakang Masalah...................................................................      1

B.     Rumusan Masalah............................................................................      2

C.     Tujuan Masalah................................................................................      2

BAB II Pembahasan

A.    Permainan Bola Volly......................................................................      3

B.     Teknik Dasar, Kontraksi Otot dan Pergerakan Sendi......................      3

C.     Analisis Mekanika Gerak.................................................................      11

D.    Kontraksi Otot.................................................................................      17

E.     Sistem Energi...................................................................................      20

F.      Metode Latihan................................................................................      21

BAB III Penutup

A.    Kesimpulan......................................................................................      27

B.     Saran................................................................................................      27

Daftar Pustaka.............................................................................................      28























   

ii



BAB 1

PENDAHULUAN



A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh Willam Morgan di kota Hokyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama semula permainan bola voli adalah mintonette, cara memainkan bola hampir sama dengan permainan badminton. Berkat usaha Morgan bola voli berkembang pesat di Amerika, sejalan dengan perkembangannya oleh Dr.A.T. Halsted Sprngfield diubah namanya menjadi volleyball yang berarti memvoli bola tanpa memantul lantai, melintasi jaring secara bergantian. Tahun 1900 permainan bola voli sudah dikenal di India yang dibawa oleh seorang ahli pendidikan Jasmine dari YMCA yang bernama De Gray. Permainan bola voli masuk di Indonesia pada tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda melalui guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di Jakarta tahun 1951 sampai sekarang bola voli termasuk cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Dengan perkembangan bola voli yang begitu pesat menantang para guru dan ahli untuk menciptakan metode-metode latihan baru dengan kombinasi teknik yang lebih efektif. Sekarang ini permainan bola voli tidak hanya dimiliki oleh negara-negara maju, perkembangannya merata bahkan di Indonesia sudah sampai ke pelosok desa.

Untuk dapat menghasilkan tim-tim yang tangguh setiap tim harus mampu memanfaatkan potensi tim, yang meliputi potensi dalam grup dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pemain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal dalam cabang olahraga.

1

Faktor –faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu: Aspek biologis terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh, struktur tubuh dan gizi, Aspek psikologis terdiri atas intelektual atau kecerdasan, motivasi, kepribadian, koordinasi kerja otot dan saraf, Aspek lingkungan, Aspek penunjang.

2

Dengan demikian dapat diartikan bahwa untuk mencapai prestasi yang maksimal diperlukan faktor-faktor yang saling menunjang. Dalam permainan bola voli terdapat teknik-teknik dasar yaitu, servis, pass bawah, pass atas, smash dan blok. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang kalahnya suatu pertandingan.



B.  RUMUSAN MASALAH

1.        Apa saja teknik dasar dalam permainan bola volly?

2.        Bagaimana keadaan fisik motorik dan keadaan fisiologi dalam permainan bola volly?

3.        Bagaimana kontraksi otot dalam bola volly?

4.        Apa saja sendi yang berperan dalam gerakan teknik dasar permainan bola volly?

5.        Bagaimana mekanika gerak dalam bola volly?

6.        Apa saja metoda latihan untuk meningkatkan motorik dalam olahraga bola volly?



C.  TUJUAN PENULISAN

Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja teknik permainan bola volly, keadaan fisik serta keadaan motorik, kontraksi otot, sendi, mekanika gerak dan metode latihan yang baik untuk meningkatkan perkembangan motorik dalam permainan bola volly.



















BAB II

PEMBAHASAN



A.  Permainan  Bola Voli

            Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas. Perkembangan bolavoli sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga sehingga bolavoli tidak hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan menuntut prestasi tinggi.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah permainan yang dimainkan oleh enam orang tiap team dan dilakukan di lapangan yang bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk memisahkan pemain antar team. Teknik dasar sangat besar pengaruhnya terhadap permainan ini, baik dan jeleknya permainan tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan peraturan permainan oleh wasit.

(Wikipedia bahasa Indonesia)



B. Teknik Dasar, Kontraksi Otot serta Pergerakan Sendi dalam Bola Volly

1.     Pasing

Passing merupakan suatu teknik dalam perainan bola voli yang tujuannya adalah untuk mengoper bola kesuatu tempat atau kepada teman sendiri dalam satu regu. Passing terbagi dua macam, diantaranya:

a.      Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)

·         Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

·         Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.

·         Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

b.      Passing Ke atas (Pukulan/pengambilan tangan ke atas)

·         Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

·       

3

Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.

·       

4

Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan

·         Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

Menurut Durrwachter (1982:52) ada beberapa langkah-langkah gerakan teknik dasar passing bawah dimulai posisi siap melakukan passing sampai posisi setelah melakukan passing:



·      Posisi Siap Menunggu Kedatangan Bola

Tubuh agak membungkuk, sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi kaki selebar bahu, lengan bawah diangkat sehingga mendatar. Dari gerakan tersebut kekuatan otot tungkai sangant dominan terutama otot-otot pada tungkai bawah, karena posisi telapak kaki yang jinjit, sehingga diperlukan kekuatan otot tungkai bawah bagian belakang yang baik.



·      Bola Dipantulkan dengan Lengan Bawah

Bola mengenai kedua lengan bawah secara bersamaan dan terpantul ke atas lagi, gerak lengan lebih mirip sikap mengangkat atau mendorong, dan bukan memukul. Dalam hal ini otot lengan berperan dalam sukses tidaknya pasing bawah. Otot bisep dan trisep sebagai penopang lengan atas juga sangat berperan memberikan dorongan kekuatan dalam melakukan pasing, terlebih pada saat melakukan pasing atas, dorongan dari lengan sangat membantu.



Passing bawah merupakan upaya pemain dengan menggunakan sisi bagian dalam lengan bawah untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.



Pergerakan sendi :

·           Passing atas

-            Alat gerak atas (tangan) : gerakan flexi dan extensi.

-            Alat gerak bawah (tungkai) : gerakan flexi dan extensi.



·         

5

Passing Bawah

-            Alat gerak atas (tangan) : gerakannya adduksi.

-            Alat gerak bawah (tungkai) : gerakannya flexi dan extensi.



2.    Servis

Servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Dalam perkembangannya servis menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Jadi teknik dasar servis tidak boleh diabaikan. Kemudian servis yang dilakukan atau pemanfaatannya dikelompokkan pada keterampilan pemain. Tetapi tujuannya adalah sebagai penyerangan yang pertama, sehingga keterampilan ini membutuhkan kondisi fisik yang baik.

Service ada beberapa macam:

a.       Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.

b.       Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.

c.        Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

Yang perlu diperhatikan dalam service antara lain :

1.     Sikap badan dan pandangan.

2.     Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.

3.     Saat kapan harus memukul bola.







6

Pelaksanaan servis secara umum dibagi 3 bagian, yaitu;

·         melempar bola ke atas, dalam hal ini dalam upaya melempar dibutuhkan kekuatan otot-otot lengan yang cukup kuat terutama deltoid sebagai pangkal lengan yang juga didukung oleh pektoralis mayor dan lattisimus dorsi.

·         Memukul bola, fase ini merupakan fase terpenting dalam melakukan teknik servis. Kekuatan akan berumpu pula pada otot-otot bahu, dada, dan triceps.

·         Follo trough, merupakan fase tindah lanjut. Ini menunjukkan bahwa kelompok anggota gerak atas berfungsi maksimal.



Dalam teknik mahir sevis dapat dilakukan dengan melompat, atau biasa disebut dengan jump serve. Teknik yang dilakukan hanya menambah saat melompat keudara yang tentunya melibatkan otot-otot tungkai, gluteus atau trunk. Jadi dalam servis dibutuhkan hampir seluruh melobatkan otot-otot bagian tubuh.



Kontraksi otot saat servis

Kontraksi otot pada saat gerakan servis adalah kontraksi otot isometrik. Hal ini dikarenakan pada saat servis otot mengalami kontraksi tapi tidak memberi perubahan pada panjang otot. Peristiwa yang terjadi pada saat kontraksi isometrik yaitu sakormer, kepala myosin menarik aktin tanpa terjadi pemindahan dari troponim satu ke troponim lain atau tidak terjadi mekanisme sliding. Efek dari mekanisme ini setiap sakermer tidak berubah panjangnya. Bafirman(2013:73)



Pergerakan sendi

·           Servis atas

-       Alat gerak atas (tangan) : gerakannya endorotasi

·           Servis bawah

-       Alat gerak atas (tangan) : gerakannya adduksi

-       Alat gerak bawah (tungkai) : gerakannya flexi dan extensi



3.  

7

Smash

Smash merupakan teknik yang menjadi andalan untuk menyerang agar mendapatkan poin. Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat menentukan keberhasilan melakuan smash.

a.      Tolakan

Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan, dan sebagai persiapan meloncat ke arah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º yang merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena  dengan  sudut tarikan otot yang besar akan menghasilkan gaya besar, terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur). Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai bawah  (flexi genu) yang melibatkan otot  hamstring dan gerak  dorsoflexi yang melibatkan otot  tibialis anterio untuk persiapan menolak.

Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi  genu) yang melibatkan otot  quadricep feimoris dan gerakan  plantarflexi yang melibatkan otot  gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan  diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat globoidea (sendi peluru)  dengan melibatkan otot  deltoideus, otot  pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.

b.    

8

Impact (Lompatan)

Keterampilan ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya menepatkan saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi dengan keberadaan bola yang jatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut dan punggung sangatlan dominan

Ketika tubuh melayang di udara, jarak bola di depan atas sejangkauan lengan pemukul. Segera lengan dilecutkan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan sejauh jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat pada bagian tengah atas bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat ellipsoidea (sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major,dan otot lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus. Gerakn lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).

Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah.

c.       Pendaratan.

Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula dalam menahan berat badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat dengan kedua kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur untuk meredam perkenaan kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk memperkecil momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.

9



Pergerakan sendi

-            Alat gerak atas (tangan) : gerakannya rotasi

-            Alat gerak bawah (tungkai) : geakannya flexi dan extensi



4.    Blok

Teknik dasar block dalam bolavoli memiliki rangkaian gerakan yang melibatkan otot-otot yang berada pada ekstremitas superior maupun ekstremitas inferior. Tinjauan anatomi gerakan block dalam bolavoli harus secara keseluruhan guna memperoleh hasil yang maksimal. analisis gerak secara anatomi untuk teknik dasr block adalah sebagai berikut:

a.      Sikap awal

Berdiri tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan diletakkan di depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk menentukan efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan dalam melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga dapat memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di depan net.

Pada sikap awal ini ada gerak abduksi pada tungkai pada saat kedua tungkai dibuka selebar bahu. Kemudian pada togok belum terjadi gerakan otot. Namun pada lengan sudah terjadi gerak endorotasi oleh karena posisi tangan bersiap untuk melakukan block.

Kelompok otot yang bekerja pada saat gerakan endorotasi tersebut antara lain subscapularis, pectoralis major, Biceps brachii, Triceps brachii, brachioradialis, Pronator teres, Flexor carpi radialis, Palmaris Longus, dan Flexor digitorum superficialis.

b.    

10

Gerakan pelaksanaan

Untuk perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan ujung kaki sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di depan net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan tumit dan kekuatan otot tungkai.

Terjadi gerak Plantar Flexi pada otot kaki pada saat tumpuan loncatan untuk mendorong ke atas. Kemudian pada tungkai bawah terjadi kontraksi pada otot flexor digitorum longus, soleus dan gastrocnemius pada saat melakukan loncatan ke atas. Dan selanutnya terjadi kontraksi pada otot-otot bagian hamstring dan musculus gluteus maximus. Pada otot-otot pada bagian abdomen juga terjadi kontraksi mulai dari kelompok otot rectus abdominis, Seratus anterior, Pectoralis mayor, dab lattisimus dorsi. Kontraksi terjadi pada saat loncatan vertikal.

Kemudian diiringi kontraksi pada otot bagian punggung diantaranya otot punggung, musculus deltoideus, dan Trapezius. Dan untuk rangkaian gerakan terakhir pada saat loncatan yaitu otot-otot pada bagian lengan terjadi gerakan elevasi saat tangan merintang di atas net, kemudian perputaran pada articulatio humeri dan articulation cubiti. Serta diikuti kontraksi pada musculus deltoideus. Gerakan tangan menjadi poin utama dalam rangkain gerakan teknik block karena digunakan sebagai pembendung serangan.

c.       Gerakan saat pendaratan

Pendaratan menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan selebar bahu.  Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada ujung kaki sebagai awal tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk merubah posisi tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar bahu dan membuat tubuh dalam keadaan setimbang.

Yang menjadi poin utama gerakan pada saat pendaratan adalah anteflexi pada plantar fascitis dan plantar fascia sebagai kebalikan dari gerakan pada saat meloncat. Tingkat kompleksitas dari gerakan block  sangat memerlukan kajian yang mendalam terhadapnya. Oleh karena itu tinjauan secara anatomi maupun mekanika gerak sangat dibutuhkan dalam menganalisa model-model gerakan block dalan bolavoli.

11

Pergerakan sendi

-       Alat gerak atas (tangan) : gerakannya adduksi



C. Analisis  Mekanika Gerakan Dalam Permainan Bolavoli



1.      Pasing

·         Posisi siap melakukan passing

Saat posisi siap akan melakukan passing, salah satu kaki didepan dan kedua kaki ditekuk dan tubuh agak condong ke depan. Tubuh agak membungkuk, sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi kaki selebar bahu, lengan bawah diangkat sehingga mendatar. G. Durrwachter (1982:52)

·         Posisi tubuh dan kaki

Saat sikap awal badan agak ditekuk, dan kaki didepan ditekuk selebar bahu, kemudian saat perkenaan bola, badan agak tegak dan kaki lurus mengikuti arah gerakan lengan. Gerak tangan menyongsong bola yaitu lutut ditekuk, posisi berjongkok rendah atau melangkah lebar, punggung rata, siku setinggi lutut. G. Durrwachter (1982:52).

Gerakan ancang-ancang, rentangan tubuh cepat serta gerak mengikuti arah bola yang terpantul, jadi gerak lengan yang panjang dan diarahkan memperbesar ketepatan dan pengoperan bola. Dalam pengembangan model latihan passing bawah bolavoli ini  akan membuat pembelajaran latihan passing bawah yang mudah dipahami dan dilakukan, dengan menggunakan pengenalan gerak-gerak dasar yang sederhana dan mudah dilakukan.

Dari sikap membungkuk, tubuh serta lengan diangkat menyongsong bola, gerak lengan pada persendian bahu, tubuh atas tetap tegak, lengan lurus. Kalau tubuh atau lengan sampai membengkok, maka hasil pantulan bola tidak bagus.

12

Kaki dibuka selebar bahu agar supaya posisi semakin stabil, hal itu sesuai dengan hokum kesetimbangan II “stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya”. Posisi badan merendah atau tungkai di tekuk juga mempunyai tujuan menstabilkan posisi, semakin rendak titik tumpuan,maka smakin stabil posisi kita, Imam Hidayat (1997:33) mengatakan “ makin besar jarak vertikalnya, makin kecil stabilitasnya. Sebaliknya makin kecil jarak vertikalnya, makin besar stabilitasnya”.

Dalam melakukan pasing juga dituntut untuk cepat bergerak jika bola diluar jangkauan, seperti yang dipaparkan di atas jika saat melakukan pasing harus stabil, tetapi tetap mudah melakukan gerakan, yaitu dengan cara jinjit, posisi telapak kaki tidak boleh bertumpu semuanyakarna akan meningkatkan stabilitas, jika kita jinjit, maka stabilitas akan terkurangi.

2.      Servis

Posisi kaki saat servis yaitu dengan membuka kaki selebar bahu serta salah satu kaki berada di depan, hal ini bertujuan untuk menambah keseimbangan, serta saat melakukan gerak lanjutan menjadi mudah karena posisi kaki salah satu sudah di depan.

Tangan yang akan memukul bola harus lurus sewaktu menyentuh bola. Karena dalam prinsip biomekanika, hidayat (1997:132) mengatakan bahwa pada suatu gerak rotasi, kecepatan berbanding lurus dengan jari-jarinya. Sehingga ntuk memperoleh hasil serfis yang keras harus meluruskan lengan saat impact dengan bola.



3.      Smash

Bentuk serangan dalam permainan bola voli yang mempunyai ciri-ciri menukik, tajam, dan cepat. Cara melakukannya adalah ;

·         Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu tolakan.

·       

13

Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

·         Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.

·         Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

·         Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

14



4.      Blok

Teknik dasar block bolavoli juga memerlukan kajian biomekanik yang sangat dalam. Rangakaian gerakan dalam teknik block memerlukan kajian mekanis untuk dapat memperoleh tingkat efisiensi dari gerakannya sehingga penguasaan tekniknya maksimal. Urutan teknik block dalam bolavoli dilaksanakan dengan prinsip-prinsip mekanis untuk melakukan rangkaian terhadap gerakan selanjutnya. Tinjauan mekanis terhadap rangkaian gerakan block bolavoli adalah sebagai berikut:

·         Sikap awal

Berdiri tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan diletakkan di depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk menentukan efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan dalam melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga dapat memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di depan net.

Untuk sikap awal ini menganut pengertian dari hukum kesetimbangan pertama yaitu “Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya. Hidayat (1997:27).” Dalam perlakuan sikap awal ini masih menggunakan posisi berdiri dengan tumpuan kaki selebar bahu dan membuat tubuh dalam keadaan setimbang karena sebagai awal persiapan menuju gerakan selanjutnya.



·         Gerakan Pelaksanaan

-            Tumpuan Loncatan

Untuk perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan ujung kaki sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di depan net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan tumit dan kekuatan otot tungkai.

15

Untuk mekanisme gerakan tumpuan loncatan  dibutuhkan perubahan luas permukaan tumpuan. Dengan memperkecil bidang tumpuan maka sikap atau posisi tubuh akan semakin labil. Sesuai dengan bunyi hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. (Hidayat 1997:29).” Untuk melakukan gerakan loncatan diperlukan posisi tubuh yang labil sehingga badan akan lebih mudah digerakkan.

-            Posisi tungkai saat meloncat

Posisi tungkai diharapkan lurus sehingga tidak menjadi beban pada saat melakukan loncatan ke atas.  Loncatan ke atas juga akan dipengaruhi oleh posisi anatomis tubuh pada saat meloncat sehingga dapat menghasilkan loncatan maksimal. Posisi tungkai diharapkan lurus karena untuk tetap menjaga titik berat badan berada di tengah antara tungkai dan togok sehingga memungkinkan sikap seluruh badan tetap tegak.

-            Posisi togok saat loncatan (pada saat melayang)

Posisi togok juga diharapkan tetap tegak pada saat melakukan loncatan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan loncatan maksimal secara vertikal sehingga jangkauan yang diperoleh tetap maksimal. Posisi togok yang lurus pada saat melakukan loncatan ke atas diharapkan untuk menjaga kestabilan serta titik berat badan tetap pada posisinya.

-            Posisi tangan saat loncatan (merintang di depan net)

Posisi kedua tangan lurus dengan kedua telapak tangan dibuka selebar-lebarnya untuk membendung serta merintang serangan dari lawan. Kestabilan titik berat badan akan berubah oleh karena posisi tubuh yang berbeda-beda. Hidayat (1997:15). Posisi kedua tangan lurus ke atas dikarenakan untuk meraih jangkauan paling tinggi pada saat membendung serangan serta mempertahankan posisi titik berat badan sehingga posisi badan tetap stabil meskipun meloncat pada titik maksimal. kedua telapak tangan dibuka selebar-lebarnya dikarenakan selain untuk membendung dengan halangan paling luas juga untuk mempertahankan kesetimbangan bola yang datang dengan permukaan bendungan yang luas juga memaksimalkan tumbukan bola dengan tangan agar lenting sempurna.

·       

16

Gerakan akhir (pendaratan)

Pendaratan menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan selebar bahu. Perubahan luas permukaan tumpuan dengan memperkecil bidang tumpuan untuk pendaratan maka sikap atau posisi tubuh akan semakin labil. Sesuai dengan bunyi hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. (Hidayat 1997:29).” Untuk melakukan gerakan pendaratan diperlukan posisi tubuh yang labil pada saat awal mendarat dengan ujung kaki sebagai awal tumpuan sehingga badan akan lebih mudah digerakkan.  gerakan pendaratan ini selanjutnya menganut pengertian dari hukum kesetimbangan pertama yaitu “Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya. Hidayat (1997:27).” Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada ujung kaki sebagai awal tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk merubah posisi tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar bahu dan membuat tubuh dalam keadaan setimbang.

·         Gerakan langkah kaki ke samping

Pada pelaksanaan teknik block saat pertandingan, ada saat dimana pemain harus melakukan block diluar posisi dimana pemain tersebut berada. Footwork atau langkah kerja kaki akan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan block tersebut.

Sesuai dengan bunyi hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. (Hidayat 1997:29).” Untuk melakukan langkah ke samping diperlukan posisi tubuh yang labil sehingga badan akan lebih mudah digerakkan.  Bertumpu dengan menggunakan ujung kaki untuk mempermudah langkah ke samping dan mempermudah untuk melakukan rangkaian gerakan selanjutnya dengan ujung kaki sebagai tumpuan loncatan. Aspek untuk mempermudah langkah ke samping adalah pemindahan proyeksi titik berat badan. “Titik berat adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja. Dapat juga dikatakan bahwa titik berat adalah titik yang mewakili berat dari benda atau tubuh, (Hidayat 1997:11).”. jika berat tubuh digesr ke arah samping maka secara otomatis tubuh akan bergeser ke samping. Begitu juga dengan gerakan langkah ke samping untuk melakukan block berkawan. Memindahkan titik berat badan ke arah samping menuju posisi yang akan dicapai. Tinjauan biomekanika terhadap gerakan-gerakan yang terkandung dalam suatu teknik dasar cabang olahraga mempunyai peranan yang cukup penting. Gerakan yang dilakukan dapat dianalisa secara cermat untuk menentukan posisi gerakan serta efisiensi dari gerakan tersebut. Menurut Mc Ginnis (2005:4) aplikasi dari biomekanika untuk improvisasi teknik dasar olahraga dapat terjadi melalui dua cara: 1) Guru atau pelatih harus menggunakan pengetahuan tentang mekanika gerak untuk melakukan koreksi atau membetulkan gerakan dari murid atau atlet untuk melakukan improvisasi terhadap pelaksanaan gerak atau seorang peneliti biomekanika gerak harus menemukan hal yang baru dan lebih efektif dari segi teknik untuk menampilkan gerak ketrampilan yang baru. 2) Cara yang kedua adalah peneliti biomekanika menggunakan metode analisis biomekanika kuantitatif untuk menemukan teknik-teknik baru yang nantinya disebarluaskan kepada guru atau pelatih.

17

Sumber : internet. http//blogfadiel. Analisis Biomekanika Bolavoli/html



D.  KONTRAKSI OTOT DALAM TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLY

1.         Kontraksi Isotonik

Adalah suatu kontraksi yang mana otot bekerja mengalami pemendekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan jarak otot dari panjang asal. Bafirman (2013:71)

Contoh gerakan : lengan pada saat memblok, lengan pada saat passing atas, lengan pada saat smash.

2.        Kontraksi isometrik

Disebut juga dengan kontraksi statis yaitu suatu kontraksi dimana otot tidak mengalami perubahan bentuk panjang otot. Bafirman (2013:73)

18

Contoh gerakan : service bawah, passing bawah, tangan pada saat memblok.



3.        Kontraksi isokinetik

Kontraksi yang mana tegangan otot di kembangkan  kemudian memendek dengan kecepatan gerak maksimal yang tetap dengan ruang gerak sendi yang luas, Bompa (1994).Konsep dasarnya yaitu otot melawan tahanan secara maksimal pada seluruh lintasan gerak. Bafirman (2013:74)

Contoh gerakan : gerakan pada saat smash dan passing atas.



4.        Kontraksi plyometrik

Pola plyometrik pada dasarnya adalah pola isotonik, yaitu otot mengalami pemendekan ke arah pusat sarkormer dengan di dahului tarikan pemanjangan.Dalam kegiatan olahraga kontraksi ini di wujudkan dalam kerja yang meledak (melempar,meloncat). Bafirman (2013:75)

Contoh gerakan : tungkai pada saat memblok, tungkai pada saat smash, tungkai pada saat passing atas.



KEADAAN FISIK MOTORIK

Dalam permainan bola volly keadaan fisik yang diharapkan itu diantaranya postur tubuh yang tinggi dan ringan sehingga untuk mampu melakukan teknik dalam permainan bola volly dengan baik. Serabut otot yang dimilikinya dominan serabut otot putih (fast tuich). Karena pada cabang olahraga ini komponen kondisi fisiknya dominan pada kemampuan daya ledak, sehingga tergolong kepada sistem energi anaerobik.

Komponen kondisi fisik yang terapat di dalam permainan bola volly diantaranya :

1)      Kekuatan

Adalah kemampuan maksimal ntuk melakukan gaya dan melawan gaya (Costill ,1979).

Gerakan bola volly yang memerlukan kekuatan pada saat smash, block, passing, dan pada saat melakukan service.

2)    

19

Daya ledak

Adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi otot secara dinamis, eksplosive dalam waktu yang cepat (Annarino,1976)

Gerakan bolla volly yang memerlukan daya ledak adalah otot tungkai pada saat melakukan smash dan block.

3)      Kecepatan

Adalah suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam waktu yang sesingkat mungkin (Mathews,1979 )

Gerakan bola volly yang memerlukan kecepatan pada saat memukul bola smash.

4)      Keseimbangan

Adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan organ-organ syaraf otot sehingga dapat mengendalikan gerakan-gerakan dengan baik dan benar.

Gerakan bola volly yang memerlukan keseimbangan adalah posisi kaki pada saat melakukan passing bawah, pada saat melakukan smash dan pada saat melakukan service.

5)      Ketepatan

Adalah kekmapuan seseorang untuk mengndalikan gerakan-gerakan bebas terhadap satu sasaran.

Gerakan yang memakai prinsip ketepatan adalah pada saat smash dan servive.

6)      Keluntukan

Adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan ruang gerak yang seluas-luasnya dalam persendiannya.

Gerakan yang memakai prinsip kelentukan adalah pada saat pergelangan tangan pada saat melakukan smash.

7)      Koordinasi

Adalah kemampuan seseorang yang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal.

20

Gerakan yang memakai prinsip koordinasi mata tangan pada saat melakukan passing atas.

8)      Daya tahan

Adalah hasil kemampuan individu memelihara gerakannya dalam kurun waktu tertentu.

Prinsip daya tahan di gunakan pada saat situasi  berlangsungnya permainan bola volly.



E.  SISTEM ENERGI

Gerakan-gerakan dalam permainan bolavoli sangat anaerobik, dengan rata- rata rally berlangsung 7-9 detik. Setting, spiking, jumping, dan blocking semuanya adalah gerakan anaerobic power. Para pemain juga dituntut selalu bergerak sepanjang satu rally. Bola tidak dimainkan kurang dari 20 detik, bola dimainkan rata-rata 7 menit selama satu set. Bola tidak dimainkan rata-rata 17 menit dalam rata-rata satu set (24 menit). Para pemain juga dituntut selalu bergerak sepanjang satu rally. Karena dalam satu pertandingan butuh tiga kali kemenangan, apalagi pada pertandingan yang kompetitif yang berjalan sampai lima set dan berlangsung sampai beberapa jam akan menuntut adanya ketahanan aerobik. Permainan bolavoli predominan (56 %) merupakan otot cepat (fast twitch fibers) akan tetapi dibutuhkan kapasitas aerobik (aerobic capacity) yang tinggi (56 ml/kg).

Predominan sistem energi yang digunakan berkaitan dengan pemilihan metode latihan. Dengan mengetahui predominan sistem energi yang digunakan pada satu cabang olahraga, dapat sebagai dasar pertimbangan dalam memilih dan menentukan metode peningkatanya. Menurut Pyke (1991: 46) persentase energi predominan pada cabang olahraga bolavoli apabila dilihat dari persentase penggunaan phosphate, lactic dan aerobic yaitu phosphate 45%, lactic 15%, dan aerobic 40%. Sedang menurut Bompa (1994: 28) persentase penggunaan energi dilihat dari penggunaan ATP, PC, LA dan O2 persentasenya yaitu: ATP-PC-LA 40%, LA-O2 10% dan O2 50 %. Sedang perkiraan predominan energi berdasarkan energi yang digunakan untuk gerak teknik cabang olahraga bolavoli, bukan lamanya waktu pertandingan berlangsung menurut Fox, Bower& Foss (1993: 290) persentase energi predominan pada cabang olahraga dilihat dari penggunaan energi ATP, PC, LA dan O2 presentasenya yaitu: ATP-PC-LA 80%, LA-O2 5% dan O2 15 %. Selain komponen sistem energi predominan, juga diperlukan kemampuan komponen biomotor sebagai pendukungnya. Biomotor adalah terjadinya gerak pada manusia yang dipengaruhi oleh sistem lain yang ada dalam dirinya. (Sumber: internet. http//Volleyball Predominan Sytem Energy _ Endhine9685's Blog.htm)

21



F.   METODE LATIHAN UNTUK PERMAINAN BOLA VOLLY


1. Program Latihan Lari

Latihan lari sangat penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paru paru, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.



2. Program Latihan Senam

Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.



3. Program Latihan Loncat Tali

Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan dengan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya.



4. Program Latihan Gabungan

22

Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan keterampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bola voli, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bola voli.



5. Latihan Pemanasan

Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan pengaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.

Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk: Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping. Gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll. Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian.



6. Latihan Pendinginan

Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar.

23



7.Latihan Power

Power termasuk pada komponen kondisi fisik, menurut Harsono (1988 : 20) "Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat". Dari pengertian tersebut tersirat bahwa kekuatan dan kecepatan merupakan unsur penting dalam power. Hal ini sejalan dengan pendapat Harsono (1988 : 200) "Unsur penting dalam power yaitu ; a). Kekuatan otot, dan b). Kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan". (Sumber: internet. http//teknik-permainan-bola-voli.html)

Power berperan penting untuk cabangolahraga yang mengerahkan tenaga dengan kuat, dengan cepat seperti untuk nomor lompat dalam atletik, rnenendang, melempar, dan sebagainya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat PBVSI (1995 : 59) bahwa “Penggunaan power adalah : 1) untuk mencapai prestasi maksimal, 2) dapat mengembangkan taktik bertanding dengan tempo cepat dan gerak mendadak, 3) memantapkan mental bertanding atlet, 4) simpanan tenaga anaerobic cukup besar.” Baik tidaknya power seseorang ditentukan oleh beberapa faktor.(Sumber: internet. http//teknik-permainan-bola-voli.html)

Faktor tersebut menurut PBVSI (1995: 59) adalah :

·         Banyak sedikitnya macam fibril otot putih (Phasic) dan atlet,

·         Ketentuan dan kecepatan otot atlet rumus P = F x V, P = power, F= Force dan V = Vecolity

·         Waktu rangsangan maksimal 34 detik, misalnya waktu rangsangan hanya 15 detik power akan lebih baik dibandingkan dengan waktu rangsangan selama 34 detik.

·         Koordinasi gerakan yang harmonis antara kekuatan dan kecepatan tergantung banyak sedikitnya zat kimia dalam otot (ATP) dan penguasaan teknik gerak yang benar. Latihan power yang baik hams memenuhi persyaratan sebagai ciri latihan explosive power.

Ciri latihan explosive rnenurut PBVSI (1995 : 59) adalah sebagai berikut :

·       

24

Melawan beban relative ringan, berat badan sendiri, dapat pula tambahan beban luar yang ringan.

·         Gerakan latihan aktif, dinamis, dan cepat

·         Gerakan-gerakan merupakan satu gerak yang singkat, serasi dan utuh

·         Bentuk gerak bias cyclic maupun acyclic

·         Intensitas kerja sub maksimal atau maksimal



8.Latihan squat jump

Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama atlet pertandingan. Istilah latihan kondisi fisik mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif, yang tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh system tubuh agar dengan demikian prestasi atlet semakin meningkat.

Salah satu factor yang mendukung kondisi fisik adalah kekuatan yaitu kemampuan untuk melakukan kontraksi guna melakukan tegangan terhadap suatu tahanan. Sesuai dengan batasan kekuatan (yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan), maka latihan-latihan yang cocok untuk perkernbangan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan, dimana kita harus mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban.
Permasalahan penelitian yang timbul memerlukan komponen kondisi fisik salah satunya kekuatan dan dalam pelaksanaan latihannya dengan latihan Squat Jump. Tendangan T dalam olahraga pencak silat memerlukan kekuatan otot paba dan pangkal paha atau tungkai yang optimal untuk menghasilkan tendangan yang baik dan keras.

Urutan gerak Squat Jump adalah sebagi berikut :

·         Beban di pundak

·         Jongkok kemudian lompat di tempat

·         Lompat dengan setengah ketinggian

·         Kedua kaki bergerak bergantian ke depan dan ke belakang.



25

9.Latihan skipping

Sekedar mengingatkan, main karet pernah populer dikalangan anak angkatan 70-an hingga 80-an. Permainan skipping ini menjadi favorit saat "keluar main" di sekolah dan setelah mandi sore di rumah. Sekarang, "main karet" mulai dilirik kembali antara lain karena ada sekolah dasar menugaskan murid-muridnya membuat roncean tali dari karet gelang untuk dijadikan sarana bermain dan berolahraga.

Cara bermainnya masih tetap sama, bisa dilakukan perorangan ataupun berkelompok. Jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang, batang pohon atau pada apa pun yang memungkinkan, lalu melompatinya, Permainan secara soliter bisa juga dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung tali kemudian mengayunkannya melewati kepala dan kaki sambiI melompatinya.

Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal 3 anak. Dua anak akan memegang ujung tali; satu di bagian kiri, satu anak lagi di bagian kanan untuk meregangkan atau mengayunkan tali. Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut. Aturan permainannya simpel; bagi anak yang sedang mendapat giliran melompat, lalu gagal melompati tali, maka anak tersebut akan berganti dari posisi pelompat menjadi pemegang tali. Alat yang dibutuhkan cukup sederhana. Bisa berupa tali yang terbuat dari untaian karet gelang atau tali yang banyak dijual di pasaran yang dikenal dengan tali skipping.

Manfaat Skipping

Beberapa perkembangan anak yang dapat distimulasi dengan permainan skipping ini:

·         Motorik Kasar

Main skipping merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bias belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan tersendiri. Lama kelamaan, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih. Skipping juga dapat membantu mengurangi kejadian obesitas pada anak

·       

26

Ketelitian dan akurasi.Anak juga belajar mellihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia melompat.



Sumber: internet. http//teknik-permainan-bola-voli.html













































BAB III

PENUTUP



A. KESIMPULAN

            Teknik dasar permainan bola volly diantaranya yaitu servis, passing, smash dan blok. Servis merupakan teknik awal dalam memulai sebuah permainan, passing gerakan menerima bola untuk dikembalikan kepada lawan, smash adalah pukulan menyerang yang ditujukan kepada lawan main dan blok adalah gerakan yang dilakukan yang bertujuan untuk menghalangi bola dari lawan sehingga tidak membobol daerah pertahanan.

            Keadaan fisik dan motorik dalam bola volly diantaranya yaitu mempunyai postur tubuh yang ideal serta unsur kondisi fisik didalamnya yaitu kekuatan, daya ledak, kecepatan, keseimbangan, ketepatan, kelentukan, koordinasi dan daya tahan. Sistem energi predominan pada bola volly adalah sistem energi anaerobic dengan serabut otot cepat / fast tuick (putih).



B. SARAN

     Penulis merasa adanya kekurangan dalam makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat, terutama bagi mahasiswa/i Fakultas ilmu keolahragaan dengan mata kuliah Kinesiologi dan Biomekanika olahraga.

















   

27



DAFTAR PUSTAKA





Bafirman, 2013. Fisiologi olahraga, Malang: Wineka Media.

http://teknik-permainan-bola-voli.html

http://Bola voli - /Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm

28

http//Volleyball Predominan Sytem Energy _ Endhine9685's Blog.htm

No comments:

Post a Comment