MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANTARA KEDUA KAKI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANTARA KEDUA KAKI
- ISUSUN OLEH : AHMAD SHOLIHIN, S.Pd.I
- KATA PENGANTAR
- Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang detetapkan dengan judul “PERMAINAN BOLA BERANTING ANTARA
KEDUA KAKI”.
Makalah ini diajukan untuk melengkapi persyaratan ujian tengah semester yang
diberikan dosen dalam mata kuliah pendidikan jasmani dan kesehatan. Dalam penulisan
makalah ini, penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena itu penulis
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu makalah ini terselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kelemahan
dalam penyajian materi dan sistematikanya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini memberi manfaat bagi para pembaca.
Padang, 24 Oktober 2012
Penulis
-
3.
BAB I
PENDAHULUAN
- 1.1. Latar Belakang
Pendidikan jasmani sangat penting keberadaannya dalam dunia pendidikan, tanpa
adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak akan berjalan dengan baik,
begitu pun juga sebaliknya pendidikan jasmani tanpa pendidikan yang lain maka pendidikan
jasmani tidak akan dapat berjalan dengan baik.
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang memanfaatkan gerak tubuh untuk
menghasilkan perubahan terhadap individu ke arah yang lebih baik, baik fisik maupun
mentalnya. Di dalam pembelajaran proses pembelajaran penjas kita dituntut untuk bisa
bergerak aktif agar keterampilan motorik bisa berkembang dengan baik.
Permainan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan motorik
karena didalam permainan terdapat kegiatan-kegiatan yang merangsang perkembangan
motorik tubuh. Pada hakikatnya permainan adalah satu hal yang sangat di senangi oleh siapa
pun, karena permainan mendatangkan kepuasan dan kesenangan terhadap masing-masing
individu.
Kata homoluden merupakan sebuah kristalisasi dari hakekat manusia adalah makluk
yang senang bermain. Untuk bermain dengan orang lain kita harus siap dengan resiko dari
permainan yang dimungkinkan akan memberi pengalaman menyenangkan dan tidak
menyenangkan. Hal ini dimaksudkan bahwa pengalaman menyenangkan adalah permainan
yang berhubungan dengan permainan menang kalah, atau permainan yang menunjukkan si
kuat dan si lemah.
Secara fisik dengan bermain kita melibatkan seluruh anggota tubuh untuk bergerak.
Dengan bergerak maka kita mendapat rangsangan sehingga organ tubuh akan mengalami
rangsangan dan membawa efek yang bagus untuk pertumbuhan badan. Secara konseptual
permainan memberi efek mengembangkan keterampilan untuk memiliki ataupun
meningkatkan bahkan pengayaan kemampuan gerak (maturasi).
-
- BAB II
PEMBAHASAN
-
- 2.1. Pengertian Permainan
Permainan disusun untuk mengembangkan keterampilan fisik dan motorik halus
maupun kasar dalam suasana yang riang dan bersemangat. Anak-anak akan menikmati
permainan tersebut dan tanpa terasa di akhir permainan akan menguasai keterampilan gerak
tertentu. Istilah permainan sebenarnya tidak mengacu pada tipe permainan tetapi pada
pensekatan pembelajaran yang digunakan. Teori bermain membahas tentang aktivitas jasmani
anak yang dilakukan dengan rasa senang, sederhana serta kaitan bermain sebagai wahana
pencapaian dengan rasa senang, serta kaitan bermain sebagai wahana pencapaian tujuan
pendidikan (Sukintaka, 1992).
Selanjutnya dalam buku yang sama dilanjutkan bermain merupakan kegiatan yang
dilakukan dengan rasa senang, sukarela, sungguh-sungguh, tetapi bukan merupakan suatu
kesungguhan, dan semata-mata hanya memperoleh kesenangan. Dari dua definisi tadi dapat
dijadikan sebagai dasar bahwa permainan adalah sesuatu yang dimainkan untuk bermain
yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan. Permainan dibagi atas dua yaitu permainan
untuk bermain (play) dan permainan untuk bertanding (game). Permainan dalam bentuk
bermain dilakukan guna mengisi waktu luang dan bersifat hiburan yang pada umumnya
dilakukan anak-anak, Suherman, dkk ( ). Pendekatan permainan digunakan sebagai dasar
untuk merancang sebuah kurikulum yang disebut dengan model kurikulum permainan.
Secara teoritis model ini berpijak pada teori perkembangan Jean Piaget, model pembelajaran
konstruktif dan praktik pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
Makna bermain dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan suka rela atas dasar rasa senang.
2. Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan.
3. Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan
kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan
kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh
pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.
-
5.
2.2. Permainan bola beranting antara kedua kaki
Jumlah pemain
: Tidak terbatas
Tempat
: lapangan dan ruang senam
Alat yang digunakan : Bola
Tujuan
: Koordinasi gerakan kedua tangan di dalam memberi
dan menerima bola, dan kerja sama tim
Cara bermain:
Buatlah dua buah garis sejajar yang merupakan garis start dan garis finish, jarak
kedua garis kurang lebih 7 meter, bisa disesuaikan.Seluruh siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok dengan jumlah anggota yang sama banyak. Setiap kelompok dibariskan berbanjar
menjadi beberapa baris sesuai dengan jumlah bola yang tersedia dan menghadap satu arah.
Jarak antara baris kurang lebih 3 meter dan jarak siswa satu dengan yang lain dalam satu
baris kurang lebih 1 meter.
Permainan dimulai dengan anak terdepan memegang bola, Guru memberi aba-aba
siap lalu membunyikan pluit maka bola segera dipindahkan ke belakang melalui kedua kaki
yang dibuka lebar, sehingga pada saat memberikan bola, sikap tubuh harus membungkuk ke
depan.
-
6.
Kedua tangan yang membawa bola harus lurus ke belakang melewati antara kedua
kaki. Siswa yang di belakangnya menerima bola yang datang dari depan dengan sedikit
membungkuk.
kemudian selanjutnya siswa yang paling depan tersebut, setelah memberikan bola
langsung berpindah ke barisan paling belakang dan menunggu giliran untuk menerima bola.
-
7.
Begitu juga dengan siswa yang kedua dan siswa yang selanjutnya setelah bola
diberikan ke belakang, maka siswa tersebut langsung berpindah ke barisan paling belakang.
Demikian seterusnya hingga sampai ke garis finish paling belakang barisan.
Pemenangnya adalah regu yang tercepat menyelesaikan hingga garis finish. Regu
yang kalah akan mendapatkan hukuman yang bersifat menghibur.
Demikian makalah mengenai olah raga yang berbentuk pola permainan, semoga dapat
membantu dan menjadi solusi agar anak Indonesia menyukai olah raga agar tubuh dan
jiwanya senantiasa selalu sehat
-
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
- 3.1. Simpulan
Permainan bola beranting antara kedua kaki dapat menjadi stimulus dalam
perkembangan manusia secara fisik dan secara psikologis, aspek kuantitatif dan kualitataif
dapat terpenuhi dalam sebuah kerjasama dalam permainan ini. Melalui permainan ini,
diharapkan dapat melatih agar lebih setia kawan, dan belajar bagaimana pola kerja sama
yang bain dalam sebuah tim
3.2. Saran
Agar tidak cepat bosan permainan ini dapat dikombinasikan dangan gerakan lainnya.
Dapat dilakukan untuk hiburan selain dalam mata pelajaran olah raga.
-
9.
DAFTAR PUSTAKA
Soetoto Pontjopoetro, dkk. (2002). Permainan Anak Tradisional dan Aktivitas Ritmik.
Jakarta: Depdiknas.
Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud.
No comments:
Post a Comment