metode ilmiah (IAD)
Diposkan oleh Ahmad Sholihin
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada dasarnya metode ilmiah itu merupakan suatu cara yang logis intuk memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah inilah merupakan dasar metode yang digunakan dalam IPA.
Dinamakan metode ilmiah itu berasal dari suatu pengetahuan teori yang diperoleh dengan cara yang khas khusus yaitu melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,` dan semua itu saling kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainya.
Sejak abad ke-16 para ilmuwan mulai menggunakan metode itu dalam mempelajari alam semesta ini. Dalam memecahkan suatu masalah itu dilakukan tahap demi tahap, kemudian dikumpulka fakta-fakta yang berkaitan dengan msalah tersebut dan mengujinya berulang-ulang, sehingga penelitiannya itu berjalan dengan khusus.
Dengan demikian, maka proses kegiatan ilmiah mulai berputar lagi dalm suatu daur sebagaimana yang telah ditempuh dalam rangka mendapatkan teori ilmiah.
2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan mencoba menyampaikan beberapa rumusan masalah yang akan kita kaji sebagaimana berikut :
Apa pengertian metode ilmiah?
Apa saja sikap-sikap ilmiah?
Bagaimana langkah-langkah metode ilmiah?
Apa keunggulan dan kekurangan metode ilmiah?
3. Tujuan Penulisan
Dalam makalah yang kami susun ini kami berharap agar tercapainya kompetensi sebagai berikut :
1. Dapat menjelaskan pengertian metode ilmiah.
2. Dapat menjelaskan sikap-sikap ilmiah.
3. Dapat menjelaskan bagaimana langkah-langkah metode ilmiah.
4. Dapat menjelaskan apa kekurangan dan keunggulan metode ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Perkembangan pola pikir manusia telah di mulai sejak zaman Babylonia kurang lebih 650 SM dimana orang percaya kepada mitos, ramalan nasib aberdasarkan perbintangan.bahkan mereka percaya adanya banyak dewa. Ada dewa angin, dewa matahari, dewa petir dan sebagainya.
Pangetahuan itu mereka peroleh dengan berbagai cara,antara lain:
1. Prasangka,
Yaitu membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai suatu obyek.
Contohnya adalah pada zaman babylonia, orang percaya bahwa hujan dapat turun dari surga smpai ke bumi melalui jendela-jendela yang ada di langit. Dengan prasangka,orang sering keputusan yang keliru.prasangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu kebenaran.
2. Intuisi,
Yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui suatu proses yang tidak disadari.jadi,seolah-olah muncul begitu saja pendapat itu tanpa dipikir.pengethuan yang dicapai dengan cara ini sukar dipercaya, ungkapan-ungkapan sering juga masuk akal namun belum tentu cocok dengan kenyataan.
Contohnya adalah seoarang astrolog disamping rumusannya sering menggunakan intuisinya dalam memberikan ramalan nasib seseorang.
3. Trial and Error
Yaitu metode coba-coba atau untung-untungan.cara ini dapat diibaratkan seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam sebuah kerangkeng dari percobaan Kohler,seorang psikolog Jerman. Kera itu dengan cara coba-coba akhirnya dapat juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat.
Pada zaman Yunani orang cenderung untuk mengikuti ajaran dari para ahli pikir atau para penguasa. Namun ajaran-ajaran ini banyak yang keliru karena ahli-ahli pikir itu terlalu mengandalkan atas pemikran atau akal sehat,dan kabenaran yang dianut itu adalah yang masuk akalnya.
Contohnya adalah setiap hari kita lihat matahari terbit dari timur lalu terbenam di barat. Maka masuk akallah bila dikatakan bahwa matahari beredar mengelilingi bumi. Contoh lain,bila kayu dibakar maka berubah jadi api, udara, dan abu (tanah). Maka menurut akal sehat unsur dasar pembentuk kayu itu adalah tanah, api, udara.
Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara tersebut diatas termasuk pada golongan pengetahuan yang tidak ilmiah. Lalu bagaimanakah pengetahuan yang ilmiah atau yang disebut ilmu pengetahuan itu? jawaban singkat dari pertanyaan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
a) Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah apabila pengetahuan itu memenuhi empat syarat antara lain:
1. Obyektif,
Artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya maksudnya adalah kesesuaian atau dibuktikan dengan hasil pengindraan.
2. Metodik,
Artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu dan terkontrol.
3. Sistematik,
Artinya pngetahuan itu disusun dalam suatu sistem dimana satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
4. Berlaku umum,
Artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
b) Ditinjau dari sejarah cara berfikir manusia,pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pngetahuan yang benar, ialah:
1. Cara yang didasarkan pada rasio (paham rasionalisme).
2. Cara yang didasarka pada pengalaman (paham empirisme).
c) Langkah-langkah penerapan metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dan membeikan batasan kepada masalah yang dihadapi.
2. Menentukan hipotesis atau rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
3. Menguji dan mengadakan verifikasi kesimpulan.
B. SIKAP ILMIAH
Salah satu aspek tujuan mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap olmiah yang antara lain ialah:
1. Jujur,
Seorang ilmuwan harus dituntut unttuk bersikap objektif dan jujur dalam melakukan penelitiannya.
2. Terbuka,
Seorang ilmuawan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka akan pendapat orang lain dan bebas dari praduga.
3. Toleran,
Seorang ilmuwan harus mempunyai sikap tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauh dari sikap angkuh, artinya ia masih mempertimbangkan pendapatnya dengan pendapat orang lain.
4. Skeptis,
Seorang ilmuwan itu harus bersikap kritis karena bila tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia peroleh mungkin ada informasi yang salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah oleh karena itu suatu informasi memerlukan verifikasi dan perlu diuji kebenarannya dengan bukti-bukti yang cukup stelah itu ilmuwan baru boleh mengambil kesimpulan dan memberikan keputusan.
5. Optimis,
Seorang ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan berkata bahwa sesuatu tidak dapat dikrjakan, tetapi ia akan mengatakan, “berikan saya kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan.” Bahkan rasa humor seorang imiwan ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan maupun sikap optimis seseorang, ia selalu optimis.
6. Pemberani,
Ilmuwan sebagai pencari kebenaran harus berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan, dan kebatilan yang akan menghambat kemajuan.
7. Kreatif,
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif sehingga dapat menimbulkan hal-hal yang baru.
C. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILIMIAH
Langkah-langkah operasional metode ilmiah tersebut adalah :
1. Perumusan masalah,
Yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang obyek yag diteliti.masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Penyusunan hipotesis,
Yang dimaksud hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yangtelah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan sementara yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban semntara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya.
3. Pengujian hipotesis,
Yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk memperlihatkan apakah tedapat fakta-fakta yang mendukund jipotesis tersebut atau tidak.
4. Penarikan kesimpulan,
Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisi dari fakta(data0 untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pngetahuan yang kebenarannya telah diuji secra ilmiah, dan merupakn bagian dari ilmu pngetahuan.
D. KETERBATASAN DAN KEUNGGULAN METODE ILIMIAH
Ada beberapa keterbatasan dan keunggulan yang kami temukan, antara lain yaitu :
a) Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan yang ilmiah. Kita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah itu berasal dari pengamatan.
Kita melakukan pengamatan dengan panca indra yang juga mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta. Jadi kemungkinan keliru dari penangkapan panca indra tetap ada, sehingga dengan demikian kemungkinan keliru dari suatu kesimpulan ilmiah juga tetap ada.
Oleh karena itu, semua kesimpulan ilimiah atau kebenaran ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan alam (IPA), bersifat tentatif. Artinya, sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu, maka kesimpulan itu dianggap benar.
Sebaliknya, kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu maka kesimpulan tersebut menjadi kebenaran baru, sehingga tidak mustahil suatu kesimpulan ilmiah bisa berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
b) Keunggulan
Keunggulan metode ilmiah terkandung dalam sifat obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum yang merupakan ciri khas pengetahuan imiah yang akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji yaitu;
a. Mencintai kebenaran yang obyektif, bersifat adil, dan itu semua akan menjurus kearah hidup yang bahagia.
b. Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut, hal ini dapat menjurus kearah mencari kebenaran itu terus menerus.
c. Dengan ilmu pengetahuan, lorang lalu tidak percaya pada takhayul, astronomi, maupun untung-untungan karena sesuatu dialam semesta ini terjadi melalui suatu proses yang teratur.
d. Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak, imlu pengetahuan yang kita peroleh tentunya akan sngat membantu pola kehidupan kita.
e. Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tyidak berfikir secara prasangka, tetapi berfikir secara terbuka atau obyektif, suka menerima pendapat orang lain (toleran).
f. Metode ilmiah membimbing untuk tidak percaya begitu sajapadasuatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
g. Metode imiah juga membimbing kita selalu bersikap optiis, teliti, dan berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita adalah benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah, diantaranya, jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis, pemberani, dan kreatif. Adapun langkah-langkah oprasionalnya adalah perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum, dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
B. Saran
Dalam mempelajari ilmu alamiah itu yang paling penting ialah menerapkan metode ilmiah ini tidak harus selalu berurutan lagkah demi langkah, tetapi yang paling penting ialah pemecahan masalah untuk mendapatkan kesimpilan umum yang didasarkan atas keinginan, prasangka, kepercayaan atau pertimbangan lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. W, Supartono Drs.MM,dkk.2004.Ilmu Alamiah Dasar.Bogor: Ghalia Indonesia.
2. Purnama, Hari Ir.1986.Ilmu Alamiah Dasar Materi Pokok Universitas Terbuka.
3. http://www.blogger.com/profile/.ilmu alamiah dasar.
4. http;//ilmu alamiah dasar/.blogspot.com.
No comments:
Post a Comment