oleh : Ahmad Sholihin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat
berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani
bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan
respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk
mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia
untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi
pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi
perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan
prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Tetapi pendidikan juga mencakup
hal-hal yang bersifat jasmani yaitu yang berhubungan dengan tubuh manusia,
selain akal pikiran dan juga rohani, jasmani pun perlu kita jaga dan juga kita
perhatikan. Karena jika jasmani kita tidak fit/tidak sehat, maka kegiatan kita
akan terganggu dan juga terhambat.
Maka dari itu pendidikan jasmani sangat diperlukan oleh manusia dalam
rangka menjaga kebugaran dan juga kesehatan. Supaya dalam beraktiftas lebih efektif dan juga efisien.
2. Rumusan Masalah
·
Apa pengertian pendidikan jasmani?
·
Sebutkan macam-macam pendidikan
jasmani berdasarkan al-Hadis?
·
Apakah fungsi dan manfaat dari pendidikan jasmani?
·
Seberapa pentingkah dari pendidikan jasmani itu ?
3. Tujuan pembuatan makalah
·
Untuk Mengetahui Pengertian dari pendidikan jasmani
·
Mengetahu macam-macam pendidikan jasmani
·
Mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan jasmani
·
Mengetahui pentingnya Pendidikan Jasmani.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut
UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara[1].
Ada
beberapa definisi mengenai
pendidikan adalah menurut para ahli:
Menurut G.
Terry Page dkk., Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku
manusia secara keseluruhan.
Menurut Ki Hadjar Dewantara: Pendidikan
adalah tuntunan di dalam hidup tumbuh- nya anak-anak. Maksudnya, pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Menurut Driyarkara: Intisari atau
eidos dari pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda. Pengangkatan
manusia-muda ke taraf insani, dan itulah yang menjelma dalam semua perbuatan
mendidik yang jumlah dan macamnya tak terhitung.[2]
Sedangkan kata Jasmani dalam KBBI adalah badan atau tubuh[3].
Dari definisi diatas Menurut Jesse Feiring Williams (1999; dalam Freeman,
2001), pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang
terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Pengertian ini didukung oleh adanya pemahaman bahwa:
“Manakalah
pikiran (mental) dan tubuh disebut sebagai dua unsur yang terpisah, pendidikan
pendidikan jasmani yang menekankan pendidikan fisikal... melalui pemahaman sisi
kealamiahan fitrah manusia ketika sisi keutuhan individu adalah suatu fakta
yang tidak dapat dipungkiri, pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan
melalui fisikal. Pemahaman ini menunjukkan bahwa pendidikan jasmani juga
terkait dengan respon emosional, hubungan personal, perilaku kelompok,
pembelajaran mental, intelektual, emosional, dan estetika.”[4]
Jadi Pendidkan
Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik yang
berkaitan dengan respon emosional, hubungan personal, perilaku kelompok,
pembelajaran mental, intelektual, emosional dan estetika.
B.
Macam-macam Pendidikan Jasmani Berdasarkan Hadis
Ada beberapa macam pendidikan
jasmani yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW, diantaranya:
الزَّكَاةِوَصَوْمُ (رواه الترمذي ومسلم)
رَمَضَان وَحَجُّ الْبَيْتِ
“Islam dibangun diatas
lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan
bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan melaksanakan haji.” (H.R Al Bukhari Dan Muslim)[5]
Dari hadis di atas juga
menyebutkan tentang shalat, ibadah shalat merupakan contoh dari pendidikan
jasmani yang memiliki manfaat seperti yang dijelaskan oleh Dr. H. Jamaluddin
Ancok dan Suroso, sds beberapa aspek terapi yang terdapat dalam ibadah shalat,
antara lain: aspek olahraga, aspek meditasi, dan aspek pembinaan sosial
kemasyarakatan. Di samping itu, shalat juga mengandung aspek relaksasi otot,
dan aspek relaksasi kesadaran indra.[6]
Prof.
Dr. HA. Saboe, dalam bukunya Hikmah Kesehatan dalam Shalat mengatakan
bahwa hikmah yang bisa diperoleh dari gerakan-gerakan shalat itu tidak sedikit
bagi kesehatan jasmaniah, dan dengan sendirinya akan membawa aspek pada
kesehatan pada kesehatan ruhaniah/mental seseorang. Ditinjau dari sudut ilmu
kesehatan, setiap gerakan, setiap sikap, serta setiap perubahan dalam gerakan
dan sikap tubuh pada waktu melaksanakan shalat, adalah yang paling sempurna
dalam memelihara kondisi kesehatan tubuh.
Dokter
Mahmud Ahmad Najib mengatakan bahwa gerakan-gerakan shalat yang dilakukan
secara teratur dan terus menerus akan membuat persendian menajdi lentur, tidak
kaku, dan tulang menjadi kokoh, serta tulang punggung menjadi kokoh, serta
tulang punggung tidak bengkok. Di samping itu, gerakan-gerakan shalat yang
dilakukan secara teratur itu akan dapat melancarkan peredaran darah yang akan
dapat mencegah kekakuan dan penyumbatan pembuluh darah. Hal ini akan
menghindarkan adanya gangguan peredaran darah ke jantung yang sering
mengakibatkan kematian.[7]
Dari
hadis di atas Nabi Muhmmad SAW menyampaiakan kewajiban berpuasa. Dari kewajiban
berpuasa tersebut, ternyata berpuasa memilki manfaat anatara lain: menurut Dr.
Muhammad Sa’id As-Suyuthy, “Puasa mamapu mencegah terjadinya penimbunan zat-zat
beracun yang berbahaya bagi tubuh, seperti asam karbol, asam fosfat amunium,
zat-zat asam, serta zat-zat garam yang berbahaya lainnya. Begitu
juga puasa dapat mencegah tubuh dari penyakit encok dan peradangan pada
persendian tulang (rematik) serta mencegah dari pembentukan sampah di ginjal.”
Dr.
Ibrahim Arrawy menegaskan bahwa puasa mampu meningkatkan stimulus sel-sel otak
sehingga aktivitasnya bertambah beberapa kali lipat. Hal itu dikarenakan
berhentinya aktivitas alat pencernaan pada saat berpuasa sehingga darah
mengalir deras ke jaringan otak, mensubsidi lilitan otak, dan mensuplaynya
dengan berbagai nutrisi terbaik bagi kebutuhan aktivitasnya.[8]
Seperti Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Al-Azizi,
Sebagai berikut :
قال صلى الله عليه وسلم : علموا اولدكم
السبا حة والرمى با لسى حام والمراءة المغزل
Artinya:“
Nabi SAW. bersabda: Ajarilah anak-anakmu berenang dan melepaskan anak panah dan
ajarilah wanita memintal”.[9]
Dari hadis di atas kita bisa mengambil pembelajaran bahwa berenang
memiliki manfaat seperti pembentukan otot, melatih pernapasan,
meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru dan menambah tinggi badan.
Dari hadis di atas
bahwa berenang maupun memanah merupakan bentuk keseriusan Rasulullah SAW dalam
mendidik anak mengolah jasmani mereka.
Dari
hadis-hadis di atas, masih banyak lagi hadis Rasulullah SAW menjelaskan
pendidikan jasmani contoh tentang pendidikan jasmani.
Secara
tidak langsung pendidikan jasmani yang dijelaskan melalui hadis-hadis Nabi Muhammad
SAW sebagian telah dilakukan oleh manusia.
C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Jasmani
Setelah dijelaskan macam-macam
pendidikan jasmani di atas bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. [10]
Sedangkan
berdasarkan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan tujuan pendidikan
jasmani antara lain dikemukakan oleh Comite On Objective Of America
Physical Education (1934), menyebutkan 5 tujuan pendidikan jasmani :
1.
Kesegaran jasmani
2.
Kesehatan mental
3.
Moral dan social
4.
Ekspresi dan control emosi
5.
Apresiasi.[11]
Dalam pendidikan
jasmani memiliki tujuan: (a) meletakkan landasan karakter moral, (b) membangun
landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi,
(c) menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, (d) mengembangkan sikap sportif,
jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis,
mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan
olahraga, (e) mengembangkan keterampilan mengelola diri dalam pemeliharaan
kebugaran.[12]
D.
Pentingnya Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani mempunyai andil yang sangat besar dalam kehidupan
seahari-hari, karena dengan memahami dan melaksanakan contoh-contoh dari
pendidikan jasmani yang telah diterapkan Rasulullah SAW akan memberikan dampak
yang baik bagi tubuh dan memberikan tenaga dalam beraktifitas, karena untuk
beramal dan beribadah dengan baik dibutuhkan adanya fisik dan mental yang sehat
dan kuat sehingga pekerjaan ataupun aktifitas manusia akan terhambat dan juga
terganggu serta hasilnya pun tidak bisa maksimal dan juga optimal. Karena ada
sebuah istilah yang menjelaskan bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang kuat.
Dan juga dijelaskan dalam sebuah hadist bahwa Allah lebih mencintai
orang-orang yang kuat dari pada orang yang lemah sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW yaitu:
المؤمن القوي خير واحب الي الله من المؤمن الضعيف وفي كل خير
اخرص على ما ينفعك واستعن با لله ولا تعجز (ايحر خه مسلم في كتاب القدر)
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin
yang lemah, sekalipun di tiap-tiap mereka ada kebaikan. Berkeinginan keraslah
kepada apa-apa yang memberi manfaaatkepadamu, mintalah petolongan Allah dan
janganlah kamu lemah[13]
Jadi,
pendidikan jasmani sangat penting bagi manusia, baik dari sudut pandang Allah
yaitu dalam hal manusia mengerjakan perintah-Nya dan juga meninggalkan
laranganNya. Agar ibadah manusia menjadi sempurna. Dan juga dari sudut pandang
manusia dalam hal bekerjasama. Agar hasil kerjasamanya menjadi lebih efektif
dan juga efesien.
E.
Menyusun dan Mengembangkan Pendidikan Jasmani
Setelah kita mengethaui hadis-hadis yang
menjelaskan tentang pendidikan jasmani, fungsi dan tujuannya serta pentingnya
pendidikan jasmani maka dibutuhkan penyusunan sebuah metode untuk mengembangkan
pendidikan jasmani tersebut agar lebih fungsional sesuai dengan kebutuhan
pengguna, maka langkah research & development yang dikembangkan oleh
Borg & Gall (1983) dapat digunakan sebagai upaya untuk melakukan langkah
pengembangan. Langkah tersebut antara lain sebagai berikut:
(1)
Melakukan analisis kebutuhan
(2)
Melakukan perencanaan
(3)
Mengembangkan produk (pembelajaran)
(4)
Uji coba produk pengembangan
(5)
Revisi produk pengembangan
(6)
Uji coba lapangan[14]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidkan Jasmani
adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik yang berkaitan
dengan respon emosional, hubungan personal, perilaku kelompok, pembelajaran
mental, intelektual, emosional dan estetika.
Beberapa
hadis-hadis yang berkaitan dengan pendidikan jasmani seperti: berpuasa, shalat,
berenang dan memanah serta olahrga yang lain.
Pendidikan jasmani memiliki fungsi, tujuan yang baik
untuk kesehatan serta memilki peranan penting untuk membantu manusia
beraktifitas ataupun beribadah.
Untuk
terus mengembangkan pendidikan jasmani maka
disusun suatu metode yang didasarkan pada kebutuhan lapangan, sehingga akan
lebih fungsional sesuai dengan kebutuhan pengguna. Langkah pengembangan
tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
(1)
Melakukan analisis kebutuhan
(2)
Melakukan perencanaan
(3)
Mengembangkan produk (pembelajaran)
(4)
Uji coba produk pengembangan
(5)
Revisi produk pengembangan
(6)
Uji coba lapangan
B.
Saran
Agar
pembelajaran pendidikan jasmani dapat berkembang dengan baik dan benar, maka
diperlukannya inovasi pembelajaran secara terus menerus melalui pelatihan dan
perbaikan persiapan pengajaran serta mengikuti perkembangan teknologi
pembelajaran.
C.
Penutup
Demikian
makalah Hadits tentang “Pendidikan Jasmani” kami buat dengan segala
keterbatasan intelektual dan material, sehingga kritik dan saran yang membangun
selalu kami harapkan. Semoga dengan segala keterbatasan tidak mengurangi
keberkahan, sehingga dapat memberi manfaat kepada kita semua, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi,
Moh, 1998. 400 Hadits Keutamaan Amal Beserta Penjelasannya, PT
RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Departemen
Pendidikan Nasional, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai pustaka:
Jakarta.
Abdurrahman
bin Ibrahim, 1996. العربية بين يد يك.
Depdiknas
(2003): UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Jakarta.
Dardir,
Achmad, Ilmu Pendidikan bahan kuliah semester gasal
tahun
2005/2006. FIP UNY
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1
[1] Achmad Dardir, Ilmu Pendidikan
bahan kuliah semester gasal
tahun
2005/2006, FIP UNY
[1] Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 007), hlm.461
Ahsin W. Al-hafidz,
Fikih Kesehatan, (Jakarta: Amzah, 2010) Hlm. 20
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
[1] http://saifurss07.wordpress.com/2012/07/26/tujuan-pendidikan-jasmani/
di posting pada tanggal 10 April 2013: 18:42
[1]
Depdiknas. 2003b. Kurikulum 2004; Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani SMP dan MTs. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ibid.
Hlm. 29
[1]
Moh. Wahyudi, 400 Hadits Keutamaan Amal Beserta Penjelasannya, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1998), hlm.279
B.Abduljabar Pengertian Pendidikan Jasmani
[1] Hasan ahmad al
Hammam, Berobatlah dengan puasa dan sedekah, (Solo: Aqwam, 2010) hlm.
15-16
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1
[1] Achmad Dardir, Ilmu Pendidikan
bahan kuliah semester gasal
tahun
2005/2006, FIP UNY
[1] Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
007), hlm.461
[3] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 007), hlm.461
[5] Hasan ahmad al Hammam, Berobatlah
dengan puasa dan sedekah, (Solo: Aqwam, 2010) hlm. 15-16
[6] Ahsin W. Al-hafidz, Fikih
Kesehatan, (Jakarta: Amzah, 2010) Hlm. 104-105
[7] Ibid. Hlm. 105-106
[8] Ibid. Hlm. 29
[9] Moh. Wahyudi, 400
Hadits Keutamaan Amal Beserta Penjelasannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1998), hlm.279
[10] Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
[11] http://saifurss07.wordpress.com/2012/07/26/tujuan-pendidikan-jasmani/
di posting pada tanggal 10 April 2013: 18:42
[12] Depdiknas.
2003b. Kurikulum 2004; Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani
SMP dan MTs. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
[13]
Ahsin W. Al-hafidz, Fikih
Kesehatan, (Jakarta: Amzah, 2010) Hlm. 20
No comments:
Post a Comment