Wednesday, 2 October 2013

metode investigasi kelompok

                             metode investigasi kelompok

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Metode Investigasi Kelompok
Metode pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak lepas dari komponen-komponen lain dalam proses pembelajaran. Dalam dunia pendidikan dikenal metode-metode pembelajaran yang sangat beragam dan dengan adanya metode tersebut diharapkan proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Salah satu metode yang ada adalah metode investigasi kelompok. Ide model pembelajaran ini bermula dari perspektif filosofis terhadap konsep belajar, yaitu untuk dapat belajar, seseorang harus memiliki pasangan atau teman. Pada tahun 1916, John Dewey, menulis sebuah buku democracy and education. Dalam buku itu, Dewey mempunyai gagasan tentang konsep belajar, bahwa kelas seharusnya merupakan cermin masyarakat dan berfungsi sebagai laboratorium untuk belajar tentang kehidupan nyata.
Pemikiran Dewey yang utama tentang konsep belajar ini adalah :
1. Siswa hendaknya selalu aktif (learning by doing)
2. Saat belajar hendaknya didasari motivasi intrinsik
3. Sifat pengetahuan adalah berkembang, bukan bersifat tetap
4. Kegiatan belajar hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa
5. Proses pendidikan harus mencakup kegiatan belajar dengan prinsip saling memahami dan saling menghormati satu sama lain
6. Proses kegiatan belajar hendaknya berhubungan dengan dunia luar.[1]
Gagasan–gagasan Dewey inilah yang akhirnya diwujudkan dalam model pembelajran investigasi kelompok yang kemudian dikembangkan oleh Hebert Thelen. Thelen ini menyatakan bahwa kelas hendaknya merupakan miniatur demokrasi yang bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial antar pribadi.
Itulah sekilas latar belakang metode investigasi kelompok, yang sebelumnya hanya merupakan sebuah gagasan tentang konsep belajar dan kemudian berkembang menjadi suatu metode dalam pembelajaran.


B. Penegasan Istilah
Penulis menegaskan istilah-istilah dalam judul makalah ini sebagai berikut :
1. Aplikasi
Aplikasi adalah penerapan.[2]
2. Metode pembelajaran
Metode adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi pembelajaran secara sistematis.[3]
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan belajar kepada peserta didik.[4]
3. Materi
Materi adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk dibahas.[5]
4. Fikih
Fikih adalah kaidah-kaidah hukum islam yang berkaitan dengan muamalah.

C. Perumusan Masalah
Mengacu pada sumber materi, maka rumusan masalah yang ada pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan metode Investigasi kelompok?
2. Apa saja langkah-langkah pada metode investigasi kelompok?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode Investigasi kelompok?
4. Bagaimana bentuk aplikasi metode investigasi kelompok?

D. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui maksud dari metode investigasi kelompok.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pada metode investigasi kelompok.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada metode investigasi kelompok.
4. Mengetahui aplikasi metode pembelajaran investigasi kelompok.

E. Manfaat Penulisan Makalah
1. Manfaat teoritis
Pada manfaat ini diharapkan mampu memberi pengetahuan tentang metode pembelajaran investigasi kelompok yang diterapkan pada pembelajaran Fikih.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
i. Makalah ini dapat dijadikan pedoman bagi guru sebagai salah satu sumber pengetahuan tentang metode pembelajaran.
ii. Mengetahui berbagai macam metode pembelajaran sehingga dapat memilih mana metode yang tepat dalam kegiatan pendidikan.
iii. Mampu mengetahui metode yang tepat dalam proses pembelajaran.
b. Bagi siswa
i. Dengan metode yang tepat, maka siswa akan mudah dalam menerima materi yang diajarkan.
ii. Siswa tidak akan menjadi jenuh karena pembelajaran akan lebih menarik.
c. Bagi mahasiswa
i. Dapat menjadikan makalah ini sebagai acuan untuk penerapan metode pembelajaran investigasi kelompok.
ii. Dapat dijadikan bekal sebagai pengetahuan ketika mengajar.
d. Bagi institut
i. Dengan adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh para guru, maka akan menjadikan institut lebih baik.

F. Sistematika Penulisan Makalah
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Penegasan Istilah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan Makalah
F. Sistematika Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
2. Langkah-langkah metode investigasi kelompok
3. Kelebihan dan Kekurangan metode investigasi kelompok

BAB III ANALISIS

A. SK, KD, Materi Pembelajaran, dan Metode Mengajar
B. Kegiatan Pembelajaran
C. Contoh Aplikasi Metode Investigasi Kelompok

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA









BAB II
PEMBAHASAN

Pada makalah ini penulis mengkaji tentang metode pembelajaran investigasi kelompok sebagai berikut.

A. Pengertian Metode Investigasi Kelompok
Metode ini merupakan metode yamg melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.[6]
Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen.
Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.[7]
Peran guru dalam metode ini adalah sebagai pembimbing, konsultan, dan memberi kritik yang membangun. Guru harus membimbing dan memilah pengalaman kelompok menjadi tiga tingkat, yaitu :
1. Tingkat problem solving atau tugas
Yaitu apa yang menjadi masalah utama dan faktor apa saja yang terlibat.
2. Tingkat manajemen kelompok
Yaitu memberi tahu tentang informasi apa saja yang diperlukan.
3. Tingkat penafsiran secara individu
Yaitu tentang bagaimana kita menafsirkan kesimpulan yang didapat.
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam rangka berpartisipasi dalam proses sosial demokrasi dengan mengkombinasikan perhatian-perhatian pada kemampuan antar personal dan kemampuan rasa ingin tahu akademis. Aspek-aspek dari perkembangan diri merupakan hasil perkembangan yang utama dari metode ini.
B. Langkah-langkah pada Metode Investigasi Kelompok
Ada beberapa gambaran mengenai langkah-langkah metode ini yang dapat dikemukakan, yaitu :[8]
1. Tahap Pengelompokan
Tahap ini disebut juga tahap seleksi topik, yaitu tahap mengindetifikasi topik yang akan diinvestigasi serta membentuk kelompok dengan anggota antara 5 sampai 6 orang. Kegiatan pada tahap ini yaitu :
a. Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan kategori topik permadsalahan.
b. Siswa bergabung pada kelompok belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki.
c. Guru harus membatasi jumlah anggota antara 4 sampai 5 orang berdasarkan keeterampilan dan kemampuan yang heterogen.
2. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan tahapan untuk proses perencanaan tugas-tugas pembelajaran. Para siswa beserta para guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan yang sesuai dengan topik.
Pada tahap ini siswa bersama-sama merencanakan tentang :
a. Apa yang mereka pelajari?
b. Bagaimana mereka belajar?
c. Siapa saja dan apa saja yang mereka lakukan?
d. Apa tujuan mereka menyelidiki topik tersebut?
3. Tahap Implementasi
Pembelajaran harus melibatkan berbagai ektifitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Siswa melaksanakan rencana yang telah ditentukan dan dirumuskan pada tahap perencanaan.
b. Guru secara terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Tahap Penyelidikan (Investigation)
Tahap ini merupakan tahapan pelaksanaan proyek siswa. Pada tahap ini kegiatan yang ada adalah :
a. Siswa mengumpulkan informasi ,kemudian menganalisis dan mensintesis serta membuat kesimpulan terkait dengan permasalahan yang diselidiki.
b. Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada tiap kegiatan kelompok.
c. Siswa melakukan diskusi, mengklarifikasi, dan mempersatukan ide pendapat untuk dapat diringkas dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Tahap Pengorganisasian
Tahap ini untuk mempersiapkan hasil akhir. Ada beberapa kegiatan pembelajaran pada tahap ini, yaitu :
a. Angota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam hasil diskusi masing-mas9ing.
b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporakan dan bagaimana mempresentasikannya.
c. Wakil dari masing-masing kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
6. Tahap Presentasi
Penyajian hasil akhir merupakan tahapan dimana tiap kelompok diskuisi secara bergantian mempresentasikan hasil diskuai masing-masing di depan kelas. Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas dalam saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Kegiatan ini dikoordinir oleh guru.[9] Adapun Kegiatan pembelajaran yang ada pada tahap ini adalah :
a. Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian.
b. Kelompok yang bukan giliran sebagai penyaji terlibat langsung sebagai pendengar.
c. Pendengar mengevaluai, mengklarifikasi, dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang disajikan.
7. Tahap Evaluasi
Merupakan tahap penilaian proses kerja dan hasil proyek siswa. Guru beserta siswa melakukan evaluasi tentang kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu, kelompok, ataupun keduanya. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada tahap ini adalah :
a. Siswa menggabungkan masukan-masukan tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya.
b. Guru dan siswa mengkolaborasi, dan mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksnakan.
c. Penilaian hasil belajar dengan mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Investigasi Kelompok
1. Kelebihan Metode Investigasi Kelompok
Metode ini mampu melatih siswa untuk befikir tingkat tinggi, sehingga siswa mampu dengan mudah menyerap mata pelajaran yang disajikan.
2. Kekurangan Metode Investigasi Kelompok
Metode ini sangatlah komplek, karena para siswa bekerja secara kelompok mulai dari tahap perencanaan sampai investigasi untuk menemukan hasil. Sehingga guru harus mendampingi siswa secara penuh agar mendapatkan hasil yang diinginkan.




BAB III
ANALISIS
A. SK, KD, Materi Pembelajaran dan Metode MengajarSemester SK KD Materi Pembelajaran Metode Mengajar
Ganjil
Mengenal ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram · Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram
· Menjelaskan binatang yang halal dan haram dagingnya
· Menjelaskan manfa’at makanan dan minuman
· Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram
1.Makanan dan minuman
a. Makanan dan minuman yang halal dan haram
b. Binatang yang halal dagingnya
c. Manfaat makanan dan minuman halal.
d. Akibat makanan dan minuman haram Investigasi kelompok

Sumber : Buku paket Pengantar Fikih MI kelas 5, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2009, Solo

B. Kegiatan Pembelajaran

Dalam materi makanan dan minuman yang halal dan haram, penulis menerapkan aplikasi model pembelajaran investigasi kelompok. Dengan tujuan agar kemampuan siswa dapat berkembang dalam rangka berpartisipasi dalam proses sosial demokratik. Hal ini dikarenakan metode ini adalah salah satu metode pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan eksplorasi terhadap pembelajaran Fikih tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, sehingga para siswa mampu menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram.

C. Contoh Aplikasi Metode Investigasi Kelompok

1. Contoh Materi

Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram

1) Makanan dan minuman yang halal
Agama islam telah memberikan aturan-aturan yang sangat jelas di dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang makanan dan minuman yang halal. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa kita disuruh memakan makanan yang baik, artinya makanan yang halal. Sebaliknya kita disuruh meninggalkan makanan yang haram.
Adapun makanan dan minuman yang dihalalkan oleh agama Islam, antara lain :
a. Semua makanan yang disebut rezeki yang halal dan baik.
b. Semua makanan yang berasal dari laut, misalnya ikan.
c. Semua binatang ternak, kecuali yang telah diharamkan seperti babi,
anjing.
d. Hasil buruan yang ditangkap oleh binatang buas yang telah dilatih untuk berburu.
e. Berbagai jenis macam madu.
f. Segala jenis minuman yang berasal dari bahan-bahan yang halal.
2) Makanan dan minuman yang haram
Allah telah memerintahkan manusia supaya mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. Sebaliknya manusia harus menjauhi makanan dan minuman yang haram sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur;an dan Hadits.
Beberapa jaenis makanan yang diharamkan oleh Allah antara lain :
a. Bangkai binatang.
b. Makanan yang buruk, menjijikkan, najis, misal kecoak, lalat, cacing, kaki seribu.
c. Makanan yang memabukkan.
d. Babi.
e. Binatang yang disembelih tidak menyebut nama Allah.
f. Benda yang membahayakan.[10]

2. Contoh Langkah-langkah Pembelajaran

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Pendahuluan
a. Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah.
b. Mengabsensi siswa.
c. Menyampaikan kompetensi yang hendak dicapai.
d. Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai.

2) Kegiatan inti
a. Guru menyiapkan materi kemudian membagi kelompok antara 4 sampai 5 orang.
b. Para siswa beserta guru merencanakan tugas pembelajaran.
c. Para siswa melaksanakan tugas yang telah ditentukan.
d. Para siswa berdiskusi secara kelompok, dan mengklarifikasi materi tentang makanan dan minuman yang halal.
e. Para siswa membagi tugas untuk presentasi, yaitu siapa saja yang menjadi nara sumber, moderator, dan notulis.
f. Beserta kelompoknya para siswa maju ke depan untuk presentasi hasil akhir.
g. Guru mengevaluasi hasil presentasi tiap kelompok.

3) Kegiatan penutup
a. Mengadakan tanya jawab tentang makanan dan minuman yang halal dan haram.
b. Guru menyampaikan kesimpulan tentang materi yang dibahas.
c. Menutup materi dengan membaca hamdalah dan mengucap salam.

3. Langkah-langkah Aplikasi Metode Investigasi Kelompok

a. Topik : makanan dan minuman yang halal dan haram.
b. Membentuk kelompok 4 smpai 5 orang.
c. Para siswa berdiskusi bersama dengan kelompoknya.
d. Para siswa menyiapkan tugas untuk presentase.
e. Para siswa maju ke depan bersama kelompoknya untuk presentasi.
f. Siswa lain memberikan pertanyaan atau tanggapan.
g. Guru memberi evaluasi terhadap hasil tugas masing-masing kelompok.

Menurut penulis, beradasar sumber buku paket Pengantar Fikih MI kelas 5, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2009, Solo, bahwa SK dan KD-nya sudah tepat karena sudah sesuai dengan topik materinya. Kemudian mengenai metodenya sebaiknya pendidik menggunakan juga metode internalisasi karena metode ini sangat cocok pada pembelajaran agama Islam.
















BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada awalnya metode pembelajaran model investigasi kelompok hanyalah sebuah gagasan tentang konsep belajar kemudian berkembang menjadi sebuah metode pembelajaran.
2. Metode investigasi kelompok ini melibatkan siswa secara langsung pada proses pembelajaran sejak perencanaan.
3. Tahapan-tahapan yang ada pada metode investigasi kelompok ini menuntut para siswa untuk selalu aktif dan memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan.
4. Metode ini melatih siswa untuk berfikir tingkat tinggi sehingga mudah menyerap materi yang diberikan.
5. Metode ini sangat komplek, sehingga guru harus selalu mendampingi penuh para siswa.
6. SK dan KD yang ada sudah sesuai dengan topik materi.
B. Saran
1. Hendaknya para mahasiswa mengetahui metode apa saja yang tepat dalam proses pembelajaran.
2. Dalam upaya peningkatan pendidikan hendaknya guru mampu menerapkan metode pembelajaran dengan benar.
C. Kata Penutup
Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah, dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan namun kami yakin hasilnya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan.
Akhirnya kami berdoa semoga makalah ini dapat membawa manfaat dan Allah SWT selalu menunjukkan kita jalan yang lurus, amin ya robbal alamin....

Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hadi, Anis Tanwir.2009.Pengantar Fikih kelas 5.Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
2. Nur Khoiri, M.Ag.2011.Metodologi Pembelajaran PAI.
3. Sutan Rajasa.2002.kamus ilmiah populer.Surabaya:Karya Utama
4. Sudiyono, H. Tiyo Supriyanto. Moh. Padil.2006.Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi.Malang : Uinpress.
5. Phopam, W.James.2008.Tekhnik Mengajar Secara Sistematis.Jakarta : Rineka Cipta.
6. Hasibuan, J. J dan Moedjiono.2000.Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdaka.
7. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
8. http;//safaahkehidupan.blogspot.com
9. http://id.shvoong.com/model-groupi-nvestigation














[1] http://id.shvoong.com/model-groupi-nvestigation
[2] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Hlm : 6
[3] http;//safaahkehidupan.blogspot.com
[4] Nur Khoiri, Metodologi Pembelajaran PAI, (Jepara : INISNU, 2011), hlm : 6
[5] Departemen Pendidikan Nasional,op.cit.,hlm:273

[6] Nur Khoiri,op.cit.,hlm : 75
[7] http://id.shvoong.com/pembelajaran model investigasi kelompok
[8] Nur Khoiri,op.cit.,hlm : 75
[9] Ibid.,hlm : 76
[10] [10] Anis Tanwir Hadi.2009.Pengantar fikih 5.Solo:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.hlm : 3-6

No comments:

Post a Comment