Thursday, 30 January 2014

Penelitian Pendidikan

OLEH : AHMAD SHOLIHIN

      Penelitian pendidikan merupakan penerapan dari pendekatan secara ilmiah dalam mempelajari masalah-masalah kependidikan. Penelitian ilmiah adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dan bermanfaat dalam proses mendidik. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan prinsip umum atau interpretasi sikap yang bisa digunakan untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan, dengan kata lain, untuk merumuskan teori ilmiah.
Sejak awal abad ke 20, penelitian ilmiah dalam pendidikan telah berkembang pesat dan meningkat, baik dalam penelitian teoritis maupun penelitian praktek.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu eksperimen dan non-eksperimen.
  1. Penelitian Eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan studi tentang dampak pengubahan sistematis dari satu data dan data lainnya. Variabel yang diubah disebut variabel independen. Variabel yang diukur disebut variabel dependen.
  2. Penelitian Non-eksperimen. Pada penelitian kuantitatif non-eksperimen, peneliti mengedintifikasi variabel-variabel dan mencari hubungan diantara variabel tersebut, tetapi tidak mengubah variabel tersebut. Bentuk umum dari penelitian non-eksperimen adalah penelitian ex post facto, korelasi, dan penelitian survei.
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berusaha untuk memahami fenomena dengan fokus pada keseluruhan gambaran objek yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam, dan tidak diwujudkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya, ahli sosial telah lama meneliti bahwa perbedaa latar belakang pendidikan kelihatannya bukan merupakan masalah yang berarti bagi siswa kulit hitam untuk tetap masuk pada perguruan tinggi siswa kulit putih. Ada begitu banyak jenis metode kualitatif antara lain:
  1. Etnografi adalah suatu studi seluk-beluk secara alami yang terjadi perilaku di dalam suatu kelompok sosial atau kultur. Para peneliti menafsirkan data dalam konteks situasi tempat mereka meneliti atau mengumpulkan data.
  2. Studi kasus adalah suatu studi unit tunggal, seperti seseorang, satu kelompok, satu organisasi, satu program, dan seterusnya. Suatu studi kasus dapat mengakibatkan data dari penyamarataan.
  3. Pengamatan naturalistic merupakan penelitian tanpa mengubah situasi. Misalnya peneliti menggunakan kamera tersembunyi, dan satu arah cermin. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku objeknya.
  4. Analisis dokumen berfokus meneliti dan menginterpretasikan bahan yang direkam di dalam konteks sendiri. Bahan tersebut arsip publik, buku teks, surat, film, buku harian, tema, laporan, dan seterusnya. Ketika penggunaan sumber dalam bentuk dokumen seperti, peneliti harus menetapkan keaslian dari  dokumennya sendiri
  5. wawancara terfokus mengajukan pertanyaan yang dirancang untuk menarik tanggapan dari responden tentang sebuah topik.
  6. Penelitian sejarah menganalisis dokumen dan perkakas atau senjata untuk memperoleh pengertian yang mendalam tentang apa yang telah terjadi di masa lalu. Suksesnya bergantung pada kelengkapan dan ketelitian.
Perbandingan antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif dapat dilihat dalam tabel berikut:
Perbandingan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

KUANTITATIF KUALITATIF
Tujuan Untuk mempelajari hubungan sebab akibat Untuk memahami fenomena sosial
Desain Bertujuan mengembangkan penelitian Berperan selama  penelitian
Pendekatan Deduktif, uji teori Induktif, menyusun teori
Alat Menggunakan alat yang standar Interaksi tatap muka
Sampel Luas Sempit
Analisis Analisis statistik dengan data angka Deskripsi naratif dan interpretasi ( penafsiran)
Langkah-Langkah Dalam Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
  1. Memilih masalah.
  2. Meninjau literatur yang relevan
  3. Merancang penelitian.
  4. Mengumpulkan data.
  5. Menganalisis data.
  6. Menginterpretasi penemuan dan menyatakan kesimpulan
  7. Melaporkan hasil penelitian

No comments:

Post a Comment